Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kementerian Perindustrian siap meluncurkan
program pendidikan vokasi industri di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta
setelah Jawa Timur akhir Februari lalu.
"Kami akan me-launching-nya pada Jumat, 21 April 2017 di Semarang, Jawa
Tengah," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam Indonesia
Summit 2017 - The Economist di Jakarta, Kamis.
Menurut Menperin, salah satu program prioritas Kemenperin tersebut
diharapkan menjadi solusi dalam mengatasi pengangguran usia muda di
Indonesia, karena pendidikan vokasi yang diterapkan memiliki kosep link
and match antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan.
"Di samping itu, pendidikan vokasi ini untuk memenuhi kebutuhan dunia
industri terhadap peningkatan kompetensi sumber daya manusianya, sebagai
faktor penting agar memenangkan kompetisi di era persaingan global saat
ini," paparnya.
Kebijakan prioritas lainnya, yang disampaikan Airlangga, yakni
pembangunan industri di luar pulau Jawa yang sejalan dengan visi
Pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sentris. Langkah ini juga turut
mendorong pemerataan untuk kesejahtaraan masyarakat.
"Karena industri memiliki multiplier effect dan berkontribusi besar bagi perekonomian nasional," tegasnya.
Menperin pun menyampaikan, beberapa kawasan industri di Tanah Air telah
siap diisi oleh investor dan didukung dengan fasilitas penunjang seperti
pelabuhan dan infrastruktur lainnya. Misalnya, Kawasan Industri Sei
Mangkei, Sumatera Utara yang difokuskan pada pengembangan oleokimia.
Kemudian, Kawasan Industri Dumai, Riau dan Kawasan Industri Berau,
Kalimantan Timur yang akan dibangun menjadi Palm Oil Green Economic Zone
(POGEZ), serta Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah dan Kawasan
Industri Konawe, Sulawesi Tenggara yang menjadi pusat pengembangan
industri smelter berbasis nikel.
Kedepan, pemerintah juga mendorong percepatan pembangunan kawasan
industri di Tanjung Buton, Tanah Kuning, Gresik, Kendal, dan Serang.
Kemenperin mencatat, hingga saat ini, sebanyak 73 kawasan industri yang
telah beroperasi di seluruh Indonesia.
Menperin memastikan, pembangunan infrastruktur merupakan kunci untuk
meningkatkan konektivitas serta mampu mengerek produktivitas industri di
dalam negeri.
"Pemerintah menyadari bahwa infrastruktur merupakan faktor yang dapat
meningkatkan langsung konektivitas. Sekarang kami sedang bangun jalan,
pelabuhan, dan fasilitas lain yang dampaknya mungkin terasa di tahun
2019," jelasnya.
Kemenperin juga mendorong industri kecil dan menengah (IKM) untuk dapat
beroperasi di kawasan industri untuk memudahkan proses produksinya
terutama dalam mendapatkan bahan baku. Hal ini diyakini pula dapat
menekan biaya logistik bahan baku yang selama ini bebannya cukup besar.
Dapat disampaikan, Indonesia Summit 2017 ini dihadiri lebih dari 200
perumus kebijakan investor, regulator, akademisi, dan pemimpin bisnis
lokal dan internasional untuk membahas langkah-langkah yang diperlukan
untuk mengembalikan Indonesia ke jalur pertumbuhan ekonomi yang benar
atau “Back on Trackâ€.
Kemenperin siap luncurkan vokasi industri di Jateng dan Yogyakarta
Kamis, 20 April 2017 22:15 WIB