Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Apa tolok ukur kemajuan ekonomi suatu negara?
Wakil Presiden, Jusuf Kalla, punya jawabannya. Salah satu ukuran itu
adalah seberapa banyak penjualan mobil baru terjadi di negara yang
dimaksud.
Dia katakan itu saat membuka Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, Jakarta, Kamis.
"Kenapa saya selalu bersedia untuk membuka acara seperti ini,
karena di banyak negara termasuk Indonesia, untuk mengukur kemajuan
ekonomi, salah satunya yang mudah ialah juga mengukur bagaimana
penjualan kendaraan, selain rumah, dan sekarang retail," katanya.
Untuk ketiga kalinya dia hadir membuka IIMS. Dengan tiga ukuran
itu, menurut dia, dapat diketahui apakah ekonomi bertumbuh atau tidak di
suatu negara.
"Seperti disebutkan bertumbuhnya penjualan dari pameran IIMS, selalu
meningkat. Itu menunjukkan bahwa ekonomi kita mempunyai pertumbuhan
yang baik dibanding sebelumnya. Tentu juga memiliki efek, artinya
menambah kemacetan," ujar Kalla yang berlatar pengusaha itu.
Karena itu IIMS menjadi ajang untuk pengetahuan masyarakat, dan
juga kompetisi serta selalu berkembang, bukan hanya di pameran, di
penjualan, tapi juga industri dan jasa.
Tahun ini terdapat 21 merek mobil dan 11 merek sepeda motor dengan
lebih dari 250 industri pendukung peserta IIMS 2017 dengan target
450.000 pengunjung dan Rp3,1 triliun untuk nilai transaksi.
Jusuf Kalla: Kemajuan ekonomi negara diukur dari penjualan mobil
Kamis, 27 April 2017 17:12 WIB