Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)
Rudiantara menilai peretasan laman Telkomsel harus menjadi peringatan
akan pentingnya aspek keamanan siber (cyber security).
"Jadi, kalau diibaratkan kantor, ini hanya di depannya ajalah, yang penting tidak ke dalam, dan ini juga mengingatkan kita semua betapa pentingnya aspek cyber security," ujarnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat.
Laman Telkomsel diretas pada Jumat pagi, dan halaman depannya
ditulisi keluhan tentang mahalnya tarif internet dari operator
bersangkutan.
Menurut Menkominfo, pemerintah telah mengambil berbagai langkah
untuk mengatasi masalah keamanan siber dengan merestrukturisasi
organisasi yang telah ada menjadi badan siber nasional, dan masih
menunggu Peraturan Presiden (Perpres)
"Sekarang masih ditunggu Perpresnya, itu yang kaitannya dengan konteks cyber security," kata mantan pebisnis telekomunikasi tersebut.
Selain menekankan pentingnya keamanan siber, Rudiantara juga meminta
Telkomsel untuk memperhatikan keluhan yang disampaikan peretasnya
sebagai kepedulian pemangku kepentingan (concern of stakeholders) terhadap tarif yang lebih terjangkau (affordable).
"Memang terlepas itu substansinya, ini menunjukkan sebetulnya concern stakeholders akan adanya jaringan internet yang tentunya lebih affordable, harganya lebih terjangkau oleh masyarakat secara umum," ujarnya.
Namun, ia menambahkan bahwa hukum "ada harga, ada kualitas" juga berlaku dalam bisnis telekomunikasi.
"Jangan selalu berpikir, istilah saya layanan yang mendekati gratis,
kalau layanan yang mendekati gratis nanti operator memelihara
jaringannya bagaimana?," demikian Rudiantara.
Menkominfo: Peretasan Telkomsel jadi peringatan keamanan siber
Jumat, 28 April 2017 20:15 WIB