Beijing (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo disambut oleh Presiden RRT
Xi Jinping saat memasuki ruangan China National Convention Center (CNCC)
untuk acara pembukaan KTT Jalur Sutera dan Sabuk Maritim Baru untuk
Kerja Sama Internasional (Belt and Road Forum) di Beijing.
Menurut pantauan Antara di CNCC Beijing pada Minggu pagi, Jokowi
berjalan memasuki ruangan pada barisan kedua setelah Presiden Xi
Jinping.
Dalam acara itu, Jokowi dipersilakan duduk oleh Xi Jinping menempati
kursi disamping kanan Presiden Rusia Vladimir Putin, pada posisi ketiga
dari bangku yang diduduki Xi Jinping.
Dalam sambutan pembukaan KTT Jalur Sutera Baru dan Sabuk Maritim
untuk Kerja Sama Internasional, Xi Jinping menyampaikan Tiongkok telah
mengenalkan inisiatif Jalur Sutera baru di Khazakstan.
Sedangkan, skema Sabuk Maritim untuk kerja sama ekonomi
disampaikannya saat kunjungan ke Indonesia pada Oktober 2013, ujar Xi.
Presiden Tiongkok menjelaskan sejumlah proyek infrastruktur saat ini
sedang dibangun di sejumlah negara, termasuk salah satunya Indonesia
yang sedang menjalankan kerja sama bilateral kereta cepat
Jakarta-Bandung.
Menurut Xi, infrastruktur penting untuk kemajuan ekonomi yang
terbuka dan menjadikannya kerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan
bersama.
"Kami berkeinginan juga untuk menjadikan prakarsa Belt and Road
menjadi jalan untuk inovasi yang diperlukan dalam memperkuat ekonomi dan
kerja sama di berbagai sektor," ujar Xi.
Tiongkok menjelaskan prakarsa tersebut tidak akan mencampuri urusan politik dalam negeri suatu negara.
"Apa yang kami ingin capai melalui prakarsa Belt and Road adalah kerja sama yang saling menguntungkan," jelas Xi.
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada
Sabtu malam (13/5) mengatakan Indonesia akan mengajukan sejumlah potensi
investasi di sektor infrastruktur transportasi dan kawasan industri
dengan menekankan kerja sama yang saling menguntungkan.
"Serta dapat memberikan sumbangan yang sangat penting sekali,
memberikan sumbangan bagi upaya untuk menjaga stabilitas keamanan dan
kesejahteraan dunia," jelas Retno.
Retno menjelaskan Indonesia juga memiliki konsep pembangunan jalur maritim yang sejalan dengan skema Konektivitas ASEAN.
Dia meminta agar skema Jalur Sutera Baru dan Sabuk Maritim dapat bersinergi dengan Konektivitas ASEAN nantinya.
Selain itu, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan
sebelumnya juga menjelaskan pemerintah akan menawarkan potensi investasi
di sejumlah daerah di luar Pulau Jawa yaitu di Provinsi Sulawesi Utara
yang akan membangun infrastruktur pelabuhan, bandara, akses jalan dan
kereta api yang menyambungkan Bitung-Manado-Gorontalo.
Selain itu, pemerintah juga menawarkan investasi di Provinsi
Sumatera Utara yaitu perluasan Pelabuhan Tanjung Kuala serta kawasan
industri terpadu.
Kemudian Luhut menjelaskan untuk wilayah tengah Indonesia,
pemerintah menawarkan pembangunan PLTA di Provinsi Kalimantan Utara dan
pembangunan smelter untuk memberikan nilai tambah bagi komoditas
mineral.
"Yang penting sekarang bagaimana investasi itu kita tata, jangan
sampai orang yang dikte kita. Nah itu yang kita tidak mau. Itu harus
kita lihat supaya yang masuk itu harus saling menguntungkan, yang
investasi untung, kita juga untung dan rakyat Indonesia menikmati," kata
Luhut.
Jokowi disambut Xi Jinping memasuki ruangan pembukaan BRF
Minggu, 14 Mei 2017 14:27 WIB