Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menurut statistik Bank Indonesia, utang luar
negeri Indonesia naik 2,9 persen secara tahunan menjadi 326,3 miliar
dolar AS pada akhir triwulan I 2017, karena pertumbuhan penarikan utang
swasta lebih cepat jika dibandingkan triwulan IV 2016.
Dengan jumlah utang asing tersebut, maka rasio ULN Indonesia
terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 34 persen atau stabil
dibandingkan triwulan IV 2016, kata pejabat Bank Indonesia tentang
Statistik Utang Luar Negeri triwulan I 2017 di Jakarta, Selasa.
"Peningkatan ULN tersebut dipengaruhi oleh lebih kecilnya kontraksi
pertumbuhan ULN swasta pada triwulan I 2017 dibandingkan triwulan
sebelumnya," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta
Segara.
Jika dibandingkan periode sama tahun lalu, rasio ULN terhadap PDB
turun tiga persen, karena triwulan I 2016 sebesar 37 persen.
Bank Sentral mencatat pertumbuhan ULN swasta memang masih negatif
pada triwulan I 2017, yakni -3,6 persen (yoy) menjadi 159,9 miliar dolar
AS atau 49 persen dari total ULN.
Namun pertumbuhan utang swasta lebih tinggi dibandingkan triwulan
IV di 2016, karena pada triwulan IV 2016, pertumbuhan ULN swasta
mencapai -5,5 persen.
Sementara utang pemerintah di triwulan I 2017 hanya naik 10 persen,
atau lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2016 yang tumbuh 11 persen.
Utang pemerintah hingga akhir Maret 2017 tercatat sebesar 166,5 miliar
dolar AS atau 51 persen dari total ULN.
"Posisi ULN swasta pada akhir triwulan I 2017 terkonsentrasi di
sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas
dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN
swasta mencapai 76,5 persen," kata Tirta.
Selain dari debiturnya, ULN berdasarkan jangka waktu pengambilan
menunjukkan posisi ULN jangka panjang mendominasi ULN Indonesia dengan
total 282,4 miliar dolar AS atau 86,5 persen dari total ULN, yang
berarti tumbuh 1,1 persen (yoy).
Sementara ULN berjangka pendek pada akhir triwulan I 2017 sebesar
43,9 miliar dolar AS atau 13,5 persen dari total ULN, yang berarti
tumbuh 16,3 persen (yoy).
Namun terdapat indikator ULN yang naik, karena rasio utang jangka
pendek terhadap cadangan devisa naik menjadi 36,1 persen pada triwulan I
2017 dari 35,3 persen pada triwulan IV 2016.
"Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada triwulan I 2017
tetap sehat, namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian
nasional. Bank Indonesia terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN
sektor swasta," kata Tirta.
Utang luar negeri naik 2,9 persen menjadi 326,3 miliar dolar AS
Selasa, 16 Mei 2017 22:39 WIB