Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Yohana Yembise menyatakan Pancasila adalah pemersatu Indonesia yang
memiliki banyak etnis, adat, budaya serta daerah yang luas, saat
berkunjung ke Afghanistan untuk kerja sama bilateral.
"Saya
menjelaskan bahwa Pancasila bisa menyatukan kita dan itu sangat dihargai
oleh Afghanistan dan donatur internasional," ujar dia dalam konferensi
pers di Jakarta, Jumat.
Kepada Afghanistan yang ingin mengetahui
kunci bagaimana Indonesia yang begitu luas bisa bersatu dan memiliki
toleransi tinggi, Yohana menjelaskan posisi Pancasila bagi bangsa
Indonesia.
Saat mengunjungi Afghanistan pada 15-16 Mei 2017 untuk
bertemu dengan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani, Ibu Negara
Rula Ghani dan Menteri Perempuan Afghanistan Delbar Nazari, Yohana juga
memaparkan program mengubah kekerasan menjadi perdamaian.
Untuk
mengatasi kekerasan terhadap perempuan, dia menjelaskan kementeriannya
memiliki program unggulan 3Ends, yakni mengakhiri kekerasan terhadap
perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan orang dan mengakhiri
ketidakadilan akses ekonomi terhadap perempuan.
Menurut Yohana,
penting mengubah cara berpikir masyarakat agar melihat kekerasan sebagai
hal yang harus dijauhi sehingga bisa hidup aman, khususnya untuk
perempuan dan anak.
Ia juga memaparkan program kota/kabupaten
ramah anak hingga 2030 agar tidak ada lagi kekerasan. "Beberapa program
termasuk melakukan pertemuan dengan dewan adat dan pemimpin adat. Kita
punya uang dan program, tetapi yang melakukan mereka. Jadi harus kerja
sama."
Yohana sempat santap pagi bersama dengan Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani.
"Tokoh
dunia pertama yang pernah makan pagi dengan Presiden Afghanistan adalah
Obama, sedangkan yang kedua adalah saya. Saya kaget bisa jadi nomor
dua. Saat makan, Presiden Ghani menyampaikan salam untuk Presiden
Jokowi," kata Yohana.
Di Afghanistan, Yohana ungkap rahasia pemersatu Indonesia, Pancasila
Jumat, 19 Mei 2017 21:26 WIB