Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan peringkat layak investasi (investment grade) yang diberikan lembaga pemeringkat internasional S&P menjadi momentum perbaikan kinerja ekonomi secara keseluruhan.
"Kita harus menggunakan perkembangan yang menggembirakan ini untuk terus mendorong reformasi yang bisa terus menghasilkan upgrade-upgrade lagi," kata Thomas di Jakarta, Selasa.
Thomas mengatakan perbaikan kinerja melalui reformasi secara terus
menerus diharapkan bisa menaikkan peringkat utang Indonesia lebih baik
dari sekarang, meski saat ini telah dinyatakan sebagai layak investasi
pada tingkat BBB-/stable outlook.
"Kita tidak hanya puas dengan BBB minus, kita akhirnya mau ke BBB,
BBB plus, A minus, A dan seterusnya. Kita harus terus menggenjot
reformasi untuk mengembangkan ekonomi dan menjaga momentum," ujarnya.
Thomas menambahkan pemberian peringkat layak investasi ini bisa
memberikan dampak positif dalam waktu dekat dan menjadi pendorong
masuknya aliran modal asing ke perekonomian Indonesia, terutama kepada
instrumen saham maupun surat utang milik pemerintah.
Menurut dia, masuknya aliran modal itu telah diproyeksikan hingga
mencapai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp130 triliun dalam dua tahun
mendatang oleh beberapa ekonom di bank investasi AS.
"Dampaknya tidak akan instan, karena investor butuh waktu dan
mempelajari lagi cara terbaik (untuk investasi), apakah di obligasi atau
saham. Tapi dalam 12 hingga 24 bulan kedepan, dampaknya akan
signifikan," ujar Thomas.
Sebelumnya, lembaga pemeringkat internasional S&P telah
menempatkan Indonesia pada layak investasi dengan menaikkan peringkat
utang Indonesia pada tingkat BBB-/stable outlook.
S&P menyatakan bahwa peningkatan peringkat utang Indonesia
didukung oleh efektivitas kebijakan fiskal dalam menciptakan stabilitas
perekonomian, meski saat ini terjadi ketidakpastian ekonomi global.
Fokus pemerintah terhadap penciptaan anggaran yang lebih realistis
juga menjadi poin penting dalam penilaian S&P, khususnya dalam
mengurangi risiko penurunan penerimaan dan menekan pelebaran defisit
anggaran.
Pencapaian layak investasi itu menunjukkan adanya kepercayaan yang
tinggi dari dunia internasional kepada perekonomian Indonesia, sehingga
diharapkan mampu menurunkan biaya utang pemerintah dan memberikan ruang
fiskal lebih besar.
Selain itu, apresiasi itu juga memiliki peran penting untuk
meningkatkan investasi asing maupun domestik, baik di pasar modal,
perbankan maupun korporasi, yang dalam jangka panjang bisa memberikan
keyakinan positif terhadap kondisi ekonomi Indonesia.
Peringkat layak investasi sebelumnya telah diberikan kepada
Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional lain seperti Japan
Credit Rating Agency (JCRA) pada Juli 2010, Fitch Rating pada Desember
2011, Moodys pada Januari 2012 dan Rating and Investment pada Oktober
2012.
BKPM: peringkat layak investasi jadi momentum perbaikan
Selasa, 23 Mei 2017 18:43 WIB