Ambon (ANTARA GORONTALO) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta
warga masyarakat untuk tidak menyebarluaskan foto pelaku maupun korban
aksi teror bom Kampung Melayu Jakarta.
"Saya mohon warga jangan memviralkan foto maupun video aksi teror
yang terjadi di Kampung Melayu, karena upaya tersebut membuat oknum yang
tidak bertanggung jawab tersebut, akhirnya sadar bahwa mereka
terviralkan," katanya usai meninjau pengungsi Batu Koneng di Ambon,
Kamis.
Ia mengatakan, foto dan video aksi teror jangan diviralkan tetapi
hentikan, karena target dari pelaku adalah ingin memviralkan rasa takut
masyarakat. Yang harus dibangun adalah rasa aman, tenang dan penuh
kedamaian.
"Paska kejadian aksi teror bom sekitar pukul 21.25 WIT saya dapat
kiriman foto, saya telah memberikan peringatan kepada teman-teman yang
kirim, karena dalam kurung waktu detik, menit bahkan sekian jam aksi
tersebut viral di media sosial," katanya.
Mensos menyatakan, sebagai warga bangsa hendaknya membangun
kewaspadaan bersama, agar segala bentuk tindak kekerasan tidak lagi
terjadi.
Menjelang bulan Ramadhan mari bersama membangun dan meningkatkan
kewaspadaan dan siaga terhadap berbagi bentuk ancaman yang menganggu
kerukunan diantara warga.
"Segala bentuk upaya yang menjadikan rasa takut dan teror tolong
jangan diviralkan melalu berbagai media, mari kita bangun kewaspadaan
bersama," ujarnya.
Selain itu, dia mengimbau agar masyarakat jangan terpancing dengan
aksi tersebut. Mengingat, ledakan bom yang dilakukan di areal terminal
Kampung Melayu itu terjadi pada malam menjelang hari kenaikan Isa
Almasih serta menjelang puasa Ramadhan.
"Saya mohon jangan ada yang terpancing. Sebaiknya hentikan yang
memancing. Aksi tersebut terjadi pada malam Paskah, lalu besok malam
salat tarawih. Kemudian besok lusa, insya Allah sudah mulai Ramadan.
Mari kita bangun kebersamaan kita untuk mewujudkan Indonesia tenang,
aman dan damai," kata Khofifah.
Ia menambahkan, Kemensos telah menyalurkan santunan kepada keluarga
korban bom Kampung Melayu yakni untuk korban meninggal dunia sebesar
Rp15 juta, serta biaya bagi korban luka-luka.
"Kehilangan anggota keluarga tidak bisa diganti oleh apapun, tetapi
pemerintah berupaya memberikan santunan kematian bagi korban meninggal
dunia sebesar Rp15 juta, hal ini berlaku di seluruh Indonesia," kata
Mensos Khofifah.
Mensos minta warga tidak sebarkan foto teror bom
Kamis, 25 Mei 2017 22:49 WIB