Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
mengeluarkan seruan Ramadhan yang salah satu isinya mengajak semua pihak
meningkatkan jalinan persaudaraan dengan jalan saling menghormati
antarsesama maupun dengan yang berbeda serta menghindari dan
menghentikan saling hujat.
"Hindari dan hentikan caci maki, saling menghujat di media sosial,
saling mengolok dan membenci. Mari hormati perbedaan dan junjung tinggi
persatuan," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta, Jumat.
Seruan itu disampaikan Said Aqil usai mengumumkan awal Ramadhan
setelah mendengarkan laporan hasil observasi oleh tim rukyat NU di
sejumlah titik melalui telekonferensi di ruang Nusantara Command Center
(NCC) Gedung PBNU.
Ia menyebutkan bahwa Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk
senantiasa meningkatkan ibadah, bermuhasabah, merefleksikan diri, serta
terus berusaha memperbaiki kekeliruan dan kesalahan.
"Bulan Ramadhan merupakan bulan pembakaran hawa nafsu. Mari
bersama-sama berlatih dan menggembleng diri untuk berjihad mengalahkan
hawa nafsu diri kita sendiri," kata Said Aqil.
Mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, Said Aqil menyebutkan bahwa
memerangi hawa nafsu merupakan jihad akbar atau sebuah pertempuran
besar.
PBNU juga mengajak umat Muslim memanfaatkan bulan Ramadhan untuk
belajar dan merenungkan kandungan dan makna Al Quran agar tidak jatuh ke
dalam pemahaman yang salah.
"Marilah kita selalu berlomba-lomba meningkatkan kuantitas dan
kualitas ibadah kita. Berusaha menjadi manusia yang berguna bagi
kehidupan sesama, berusaha menjadi hamba yang memiliki kesalehan ritual
dan sekaligus kesalehan sosial," kata Said Aqil.
Mengingat Ramadhan juga merupakan bulan kedermawanan, PBNU mengajak
umat Muslim untuk mengasah sensitivitas dengan jalan menyisihkan
sebagian harta untuk disedekahkan kepada mereka yang kurang mampu.
PBNU: ramadhan hentikan saling hujat
Sabtu, 27 Mei 2017 7:04 WIB