Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengatakan Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia yang terdiri dari lima sila pada
prinsipnya memiliki makna ketuhanan, persatuan, dan gotong royong.
"Bangsa Indonesia yang memiliki nilai luhur bergotong royong untuk
persatuan dan dilandasi ketuhanan, maka sikap seharusnya dimiliki adalah
ramah-tamah dan toleran," kata Mahyudin saat menyampaikan Sosialisasi
Empat Pilar di para santri yatim di Pondok Pesantren Asysyafiyah,
seperti dikutip melalui siaran MPR MPRI RI, di Jakarta, Jumat.
Menurut Mahyudin, MPR RI melakukan Sosialisasi Empat Pilar sesuai
amanah perundangan dan untuk memberikan pemahaman terhadap nilai-nilai
luhur Pancasila kepada bangsa Indonesia.
Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, pada era orde baru disosialisasikan oleh lembaga khusus bernama BP7.
Namun, pada era roformasi, kata dia, keberadaan BP7 dibubarkan,
sehingga tidak ada lagi sosialisasi nilai-nilai luhur Pancasila.
"Adanya tantangan zaman yang menuntut perlunya sosialisasi
nilai-nilai luhur Pancasila, maka MPR mendapat amanah untuk
mensosialisasikannya melalui Empat Pilar," katanya.
Mahyudin menjelaskan, Indonesia yang memiliki ideologi Pancasila, menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila.
Pertama, kata dia, bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki agama, baik Islam, Kristen, Hindu, Budha, maupun Khong Hucu.
Dalam kehidupan beragama, kata dia, bangsa Indonesia saling toleran dalam bingkai bhinneka tunggal ika.
Menurut dia, bangsa Indonesia adalah masyarakat yang beragama, tapi masih ada yang lemah dalam pemahaman terhadap agama.
"Bahkan, ada yang memahami agama secara keliru, sehingga muncul gerakan radikalisme," ungkapnya.
Gerakan radikalisme ini, kata dia, yang berpotensi memecah-belah persatuan bangsa.
Menurut dia, MPR RI melakukan sosialisasi Empat Pilar, untuk
menumbuhkan nilai-nilai luhur Pancasila sekaligus menjaga keutuhan
persatuan bangsa.
MPR: Pancasila prinsipnya bermakna gotong-royong
Jumat, 9 Juni 2017 22:50 WIB