Pekanbaru (ANTARA GORONTALO) - Dean Fanggohans, siswa SMAN 8 Kota Pekanbaru
mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali emas pada olimpiade
kimia tingkat dunia atau "International Chemistry Olympiad" ke-49 di
Thailand pada 6-15 Juli 2017.
Kemenangan Dean disambut dengan perayaan meriah yang turut dihadiri
oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, di SMAN 8 Pekanbaru, Senin.
Lelaki berusia 17 tahun itu disambut seperti pahlawan dan mendapat
kalungan medali dan karangan bunga langsung dari gubernur.
"Saya sangat terharu karena Indonesia berhasil mendapat medali emas
di ajang internasional, apalagi pemenangnya dari SMA 8 Pekanbaru," kata
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, yang hadir khusus pada perayaan
itu untuk menjadi pembina upacara.
Ia mengatakan prestasi yang ditorehkan Dean sangat istimewa karena
mengakhiri "puasa" medali emas bagi Indonesia pada ajang "International
Chemistry Olympiad" (IChO). Sebabnya pada IChO ke-48 di Georgia, tim
Indonesia hanya meraih dua medali perak dan dua perunggu.
"Kemenangan ini sangat membanggakan karena saya dengar ini pertama
kalinya kita dapat medali emas lagi sejak 2009," ujar pria yang akrab
disapa Andi Rachman ini.
Ia berharap prestasi Dean Fanggohans bisa terus ditingkatkan dan
menjadi motivasi bagi siswa-siswa lainnya. Andi Rachman berpesan Riau
sangat membutuhkan sumber daya manusia yang handal untuk pembangunan.
"Saya minta anak-anak semua untuk gunakan waktu sebaik-baiknya untuk
belajar. Riau butuh sumber daya manusia yang pintar karena ke depan
peluang kemajuan sangat besar, namun tantangan juga akan beragam,"
katanya.
Sementara itu, Dean Fanggohans mengatakan akan berusaha untuk terus
mengukur prestasi untuk pribadi dan Indonesia. "Target saya ke depan
adalah membawa tradisi emas untuk Indonesia," katanya.
Ajang IChO diikuti oleh pelajar dari 80 negara di dunia. Dalam
kompetisi ini setiap siswa diuji kemampuan dalam teori dan keterampilan
dalam melakukan praktik di laboratorium.
Setiap negara mengirimkan maksimal empat orang siswa terbaik di
bidang kimia, yang sebelumnya telah melalui proses seleksi dan pembinaan
dari Departemen Kimia FMIPA UI dan Departeman FMIPA-ITB. Sebagian
materi yang dipertandingkan di IChO tidak pernah dipelajari oleh siswa
tingkat SMA di Indonesia.
"Persiapan saya sebenarnya cukup panjang, mulai dari kelas 10 terus
belajar sendiri maupun belajar dikelas, sampai persiapan khususnya
selama 10 minggu mengikuti karantina," kata Dean sembari menambahkan
keberhasilannya juga berkat bimbingan guru dan pembimbingnya.
Secara keseluruhan, tim Indonesia pada IChO ke-49 di Thailand
berhasil meraih satu medali emas dan tiga perak. Peraih medali perak
adalah Fahmi Naufal Rizki (SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan), M.
Ridho Setiyawan (SMAN 1 Jawa Tengah), dan Mario Lorenzo (SMAK BPK
Penabung Gading Serpong).
Siswa Pekanbaru raih emas olimpiade kimia internasional
Senin, 17 Juli 2017 11:21 WIB