Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa upah
nominal harian buruh tani nasional pada Juni 2017 naik 0,26 persen
menjadi Rp49.912 dari Rp49.782 pada bulan sebelumnya.
Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers mengatakan upah riil juga naik 0,04 persen dari sebelumnya Rp37.380 menjadi Rp37.396.
"Perubahan upah riil menggambarkan perubahan daya beli dari pendapatan yang diterima buruh," kata Suhariyanto di Jakarta, Senin.
Perubahan
daya beli ini, untuk buruh seperti buruh tani dan buruh informal
perkotaan yaitu kelompok masyarakat berpenghasilan rendah di mana
semakin tinggi upah riil maka semakin tinggi daya beli upah buruh, atau
sebaliknya.
Untuk perkembangan upah buruh informal perkotaan,
upah nominal buruh bangunan tukang bukan mandor per hari naik 0,02
persen dari Rp83.958 menjadi Rp83.975 per hari, sedangkan upah riil
turun dibanding Mei 2017 menjadi Rp64.736 dari sebelumnya Rp65.170 per
hari.
Upah nominal buruh potong rambut wanita per kepala tercatat
naik 0,83 persen dari sebelumnya Rp25.438 per kepala menjadi Rp25.649
per kepala, sedangkan upah riil Juni 2017 naik 0,14 persen dari Rp19.745
menjadi Rp19.772 per kepala.
BPS mencatat rata-rata upah nominal
Juni 2017 untuk pembantu rumah tangga naik 0,17 persen dari Rp374.453
menjadi Rp375.090 per bulan, sementara upah riil turun 0,52 persen dari
Rp290.657 menjadi Rp289.153 per bulan.
Upah harian buruh tani naik 0,25 persen
Senin, 17 Juli 2017 16:56 WIB