Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) bersama-sama
membangun komitmen untuk terus menjaga perdamaian di kawasan Asia
Pasifik.
"Kunjungan Laksamana Harry ke Indonesia merupakan satu kelanjutan
hubungan baik Indonesia dengan penjaga Pasifik yang ada di Hawai.
Perbincangan kami menyangkut masalah bagaimana tanggung jawab bersama
untuk memelihara perdamaian kawasan," kata Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto usai menerima kunjungan kehormatan
Panglima Armada Amerika Serikat untuk Asia Pasifik Laksamana Harry B
Harris di Kantor Kemenko Polhukam di Jakarta, Senin.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, mantan
Panglima TNI menjelaskan pertemuan tersebut juga membahas tentang
kolaborasi yang sudah dibina antara AS dengan Indonesia, terutama di
bidang militer, yang ternyata sudah mencapai 200 kerja sama.
"Kerja sama ini merupakan satu kegiatan yang akan terus-menerus
dilakukan dari tahun ke tahun. Misalnya untuk urusan terorisme. Presiden
Joko Widodo dan Presiden Donald Trump sudah bicara banyak mengenai
bagaimana kedua negara bersama-sama melawan terorisme," tuturnya.
Indonesia dan AS, kata Menko Polhukam, telah sepakat bahwa musuh bersama yang sekarang sedang dihadapi dunia adalah ISIS.
"Oleh karena itu, perbincangan dengan Laksamana Harry tadi juga
menyangkut masalah bagaimana AS turut memiliki kepentingan melakukan
pengamanan kawasan yang juga difokuskan untuk mengatasi pembangunan
basis baru ISIS di kawasan Asia Tenggara," ungkap dia.
Wiranto juga mengatakan Indonesia saat ini mempunyai konsep agar
negara-negara yang bertikai di Laut Cina Selatan tidak melakukan
provokasi-provokasi yang mengundang konflik lebih luas.
"Itu kebijakan pemerintah Indonesia dan saya kira AS juga tidak
akan menghendaki adanya konflik di kawasan Asia Pasifik," tuturnya.
Pertemuan tersebut, ungkap Wiranto, juga sempat membahas masalah
Korea Utara, di mana Indonesia dan AS, sama-sama berharap aksi provokasi
dari Korut perlu disadarkan karena bisa memancing bahaya baru bagi
dunia.
"Kita sepakat untuk menghentikan provokasi itu. Intinya kita bicara
soal bagaimana menjaga perdamaian dunia sesuai amanat Undang-Undang
Dasar kita yang keempat yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dunia
tertib bagus, dunia tidak tertib akan menimbulkan satu ancaman bagi umat
manusia," kata dia kemudian.
Indonesia-AS berkomitmen pelihara perdamaian Asia Pasifik
Selasa, 8 Agustus 2017 8:56 WIB