Solo (ANTARA GORONTALO) - Gerakan Pemuda Ansor berkomitmen melindungi
pemerintah dari kelompok anti-NKRI agar kelompok tersebut tidak makin
berkembang di Indonesia.
"Mengenai ada yang mengatakan Presiden diktator, diktator dari
mana, justru Presiden sedang melindungi negara ini," kata Ketua Umum GP
Ansor Yaqut Cholil Qoumas pada acara "Kongkow Bareng Yus Yaqut" di Hotel
Sahid Jaya Solo, Jateng, Kamis.
Menurut dia, orang yang mengatakan diktator perlu ditanya orang mana, bagaimana pandangannya mengenai ke-Indonesiaan.
Terkait dengan peraturan pemerintah pengganti undang-undang
(Perppu) mengenai pembubaran organisasi kemasyarakatan, dikatakannya,
hal tersebut merupakan langkah yang tepat dilakukan oleh Presiden
sebagai kepala negara.
Ia mengatakan saat ini ada tiga hal yang menjadi cobaan Indonesia,
yaitu Perppu nomor 2 tahun 2017 tentang organisasi kemasyarakatan yang
disambut pro dan kontra dari masyarakat.
Menurut dia, Perppu tersebut merupakan ikhtiar dari pemerintah untuk melidungi Indonesia dari kelompok anti-NKRI.
"Pada dasarnya NKRI tidak boleh diubah lagi. Pancasila tidak bisa
diganggu dengan ideologi lain. Sekarang baru HTI, masih banyak ormas
lain," katanya.
Selanjutnya, yang menjadi ujian bagi Bangsa Indonesia pada saat ini
adalah adanya klaim keagamaan. Menurut dia, pada saat ini jika ada
pihak yang menghina pemimpin kelompok tertentu, maka pengikut dari
kelompok tersebut menuntut pihak yang dianggap menghina untuk meminta
maaf kepada umat Islam.
"Pola pikir mereka kalau ada kelompok yang tidak seperti mereka
maka dianggap tidak Islam atau kafir. Kelompok inilah yang berikutnya
harus dibubarkan," katanya.
Yang terakhir adalah mengenai keberadaan kelompok mayoritas yang lebih memilih diam daripada bersuara keras.
Terkait
hal itu, pihaknya berharap agar masyarakat mulai ikut bersuara untuk
mencegah berkembangnya kelompok anti-NKRI di Indonesia.
Ansor lindungi pemerintah dari kelompok anti-NKRI
Kamis, 10 Agustus 2017 21:16 WIB