New York (ANTARA GORONTALO) - Bursa saham Wall Street berakhir sedikit lebih
tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para investor
mempertimbangkan data inflasi terbaru yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 14,31 poin atau 0,07
persen menjadi ditutup di 21.858,32 poin, dan indeks S&P 500 naik
3,11 poin atau 0,13 persen menjadi berakhir di 2.441,32 poin.
Sementara itu, indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 39,68 poin atau 0,64 persen menjadi 6.256,56 poin.
Indeks
Harga Konsumen (IHK) untuk Semua Konsumen Perkotaan naik 0,1 persen
pada Juli dalam basis disesuaikan secara musiman, Departemen Tenaga
Kerja AS melaporkan pada Jumat (11/8), lebih rendah daripada konsensus
pasar untuk kenaikan 0,2 persen. Selama 12 bulan terakhir, semua item
indeks naik 1,7 persen.
Data inflasi yang lemah meningkatkan
ekspektasi pasar untuk Federal Reserve mempertahankan suku bunga yang
lebih rendah lebih lama tahun ini.
Hanya 38 persen investor yang
memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga lagi pada tahun
ini, turun dari sekitar 45 persen, menurut alat FedWatch CME Group
terbaru.
Dalam berita perusahaan, perusahaan media sosial AS,
Snap, membukukan kerugian yang lebih besar dari perkiraan dan pendapatan
yang lebih kecil dari perkiraan, mengirimlan sahamnya jatuh lebih dari
10 persen.
Selain itu, keuntungan saham-saham juga dibatasi karena meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
Wall Street berakhir naik setelah data inflasi lemah
Sabtu, 12 Agustus 2017 10:34 WIB