Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya
memprediksi bahwa nasib travel agen akan serupa warung telekomunikasi
(wartel) yang tergilas perkembangan teknologi jika tidak melakukan
transformasi signifikan.
"Saya meyakinkan semua travel agen kalau tidak berubah saya jamin
Anda pasti mati," kata Menteri Arief Yahya dalam pidato sambutan sebelum
menerima penghargaan dari ITB yakni Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama
di Aula Barat ITB Bandung, Kamis.
Ia mengatakan, dirinya pernah memiliki pengalaman sebagai Direktur Utama PT Telkom pada masa ketika wartel berjaya.
Ketika itu, PT Telkom memiliki jaringan hingga 124.000 wartel di seluruh pelosok Tanah Air.
"Wartel adalah walk in service dan travel agen yang masih manual itu
persis wartel, jadi kalau masih saja tetap manual pasti mati," katanya.
Menurut dia, travel agen harus berpikir untuk go digital karena pada
praktiknya perusahaan-perusahaan dengan valuasi tertinggi di dunia
merupakan perusahaan berbasis digital di antaranya Apple, Alphabet Inc.
(perusahaan induk Google), dan Amazon.
Di bidang pariwisata juga, kata dia, sebanyak 70 persen konsumennya
sudah menggunakan teknologi digital dari mulai riset destinasi hingga
pembayaran saat membeli paket wisata.
"Hampir semua transaksi sudah digital," katanya.
Ia berpendapat, seluruh perusahaan manual ke depan akan tergilas oleh perusahaan berbasis digital.
"Value dari Gojek itu melebihi dari value Garuda Indonesia, melebihi
Blue Bird bahkan digabung berdua masih lebih tinggi Gojek. Demikian
juga di pariwisata, value Traveloka lebih tinggi dari Panorama dan Bayu
Buana, saya menggunakan kuantifikasi ini agar lebih mudah dimengerti
oleh masyarakat," katanya mencontohkan.
Tercatat kata dia, sebagai perusahaan yang listing di bursa, value
Traveloka mencapai hampir Rp15 triliun sementara Panorama yang sudah
puluhan tahun bergerak di bidang pariwisata memiliki value kurang dari
Rp1 triliun.
Oleh karena itu, ia meyakinkan seluruh travel agen yang masih
berbasis manual untuk melakukan transformasi menjadi perusahaan berbasis
digital agar bisa berkembang sesuai zamannya.
Pada kesempatan yang sama, ia mendorong peran perguruan tinggi untuk
melahirkan dan mencetak lebih banyak start up di bidang teknologi
digital.
Menpar prediksikan nasib travel agen serupa wartel
Kamis, 24 Agustus 2017 17:20 WIB