Solo (ANTARA GORONTALO) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Puan Maharani mengatakan pekan kerja nyata revolusi mental
Indonesia diperlukan gotong-royong dari semua kementerian, lembaga dan
kepala daerah baik Provinsi maupun kabupaten/kota untuk menghasilkan
yang kongrit dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Saya berharap pekan kerja revolusi mental yang dilaksanakan di
Surakarta ini, nantinya akan dapat menghasilkan yang kongrit, bagaimana
ke depan pelaksanaannya, dan bermanfaat bagi masyarakat," kata Puan
Maharani usai membuka Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental 2017 di Stadion
Nanahan Solo, Jumat petang.
Puan Maharani mengatakan pekan kerja nyata revolusi mental
Indonesia arah yang akan dibicarakan bagaimana yang sudah dilakukan
setelah dua setengah tahun ini. Pihaknya akan evaluasi bagaimana
hasilnya dengan melibatkan empat Menko, dan Kementerian Pemberdayaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan Kementerian
Dalam Negeri (Kemendagri).
"Hal itu, bagaimana kita berusaha untuk Indonesia yang melayani,
tertib, mandiri dan bersih serta bersatu," kata Puan Maharani.
Menurut Puan apa yang menjadi hasil pekan kerja nyata revolusi
mental tersebut akan dilaporkan ke Menko PMK yang kemudian dilanjutkan
ke Presiden yang selambat-lambatnya pada 11 September mendatang.
Menyinggung yang terpilih top inovasi pelayanan publik tersebut,
Puan mengatakan dengan menugaskan Menpan RB untuk menyeleksi sebanyak
3.054 peserta baik dari Kementerian, lembaga, kepala daerah atau
provinsi dan kabupaten/kota untuk bisa dilihat apa saja pelayanan publik
yang sudah dilakukan oleh mereka.
"Hasilnya ada 40 peserta kementerian/lembaga/kepala daerah di Indonesia yang mendapatkan penghargaan," katanya.
Menurut dia, tentu saja sudah banyak hal yang dilakukan dari 40
kementerian, lembaga dan kepala daerah di provinsi, kabupaten/ kota yang
terpilih berkaitan dengan pelayanan publik.
"Kami ke depannya hal hal ini yang akan dievaluasi dan
dikongkritkan kembali sehingga tidak hanya sebagian kecil dari kepala
daerah yang mendapat penghargaan," katanya.
Menurut dia, dari 34 provinsi, 514 kabupaten dan kota yang
diseleksi oleh Menpan dan RB dengan timnya, sehingga terpilih 40 yang
mendapatkan penghargaan dari pemerintah.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan Perayaan HUT Ke-72
Kemerdekaan RI harus menjadi momentum besar untuk mengembalikan kejayaan
bangsa sejalan dengan Revolusi Mental yang digelorakan oleh Presiden
Joko Widodo (Jokowi) sejak 2014.
Menurut dia, revolusi mentakl pertama kali dilontarkan oleh
Presiden Soekarno pada peringatan HUT Kemerdekaan 17 Agustus 1965, yakni
suatui gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia menjadi manusia
baru berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa
api yang menyala.
Karakter bangsa yang kuat diyakini mampu menjadikan INdonesia
berdaulat secara politik, berdikari secar ekonomi dan berkepribadian
dalam kebudayaan Indonesia. Kondisi Trisakti ini, akan medorong
perceatan terwujudnya cita cita proklamasi Kemerdekaan RI 1945, yakni
negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil, dan makmur.
Menurut dia ada tiga problem bangsa yang menjadi konsen Presiden
Jokowi untuk dibenahi, pertama merosotnya wibawa negara, melemahnya
sendi-sendi perekonomian, intoleransi dan krisis kepribadian Indonesia.
Kondisi ini yang membuat Presiden terus menggelontorkan gerakan revolusi
mental dari Sabang sampai Merauke.
Salah satu bukti nyata dari gerakan revolusi mental dengan
digeraknya Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental di Kota Solo, Juamt (25/8)
hingga Minggu (27/8). Berbagai rangkaian kegiatan salah satunya apel
bersama Revolusi Mental di Stadion Manahan ini.
Menurut Mendagri melihat esensi dari gerakan kerja nyata revolusi
mental tersebut merupakan kegiatan pembangunan untuk menata diri dan
instropeksi terhadap apa yang sudah dilakukan untuk Bangsa Indonesia.
Tentunya ini, tidak semat-mata muncul, tetapi perlu dipupuk sejak awal.
"Semangat gotong royong , kebersamaan, kedisplinan, taat pada
aturan, mengikuti perintah atasan dengan benarharus kembali ditingkatkan
. Kegiatan ini juga untuk menggerakan dan mengordinir masyarakat
untuk membangun bangsa secara vbersama-sama," kata Tjahjo.
Pada acara tersebut selain Menko PMK Puan Maharani, Mendagri Tjahjo
Kumolo, juga hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya
Bakar, Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek, Menko Polhukam Wiranto,
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo,
kepala daerah lainnya di Indonesia.
Puan : Gerakan Revolusi Mental diperlukan gotong-royong
Jumat, 25 Agustus 2017 21:39 WIB