Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bersama
Kementerian Luar Negeri dan sejumlah ormas membentuk Aliansi Kemanusiaan
Indonesia untuk Myanmar untuk menghentikan tragedi kemanusiaan etnis
Rohingya di Rakhine, Myanmar.
Dalam upaya tersebut, setiap pihak
berdiskusi dan merumuskan langkah kongkret untuk membantu menyelesaikan
tragedi kemanusiaan yang menimpa minoritas di Rohingnya.
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Kamis, mengatakan NU
bersama Kemenlu dan 11 ormas berupaya menggalang bantuan kemanusiaan
yang meliputi bantuan kesehatan, makanan dan perlindungan.
Beberapa ormas yang juga tergabung dalam aliansi itu seperti
Muhammadiyah, Darul Dakwah wal Irsyad (DDII), Al Irsyad, Mathlaul Anwar,
Dewan Dakwah Islamiyah (DDI), dan Ikadi.
Menurut dia, apa yang menimpa kaum minoritas di Rohingya harus
mendapatkan perhatian serius dan juga langkah kongkret dari pelbagai
pihak.
"Saya memandang harus ada upaya serius untuk meresolusi konflik dan
tragedi kemanusiaan yang ada di Rohingya. Hari ini kita berkumpul di
Kemenlu ini dalam rangka Untuk merumuskan langkah, strategi serta
kebijakan apa yang harus diambil dalam meredam dan menyelesaikan tragedi
kemanusiaan di Rohingya itu," kata dia.
Helmy menambahkan intimidasi terhadap minoritas di Rohingya adalah
tragedi kemanusiaan yang nyata. "Ini bencana kemanusiaan. Maka tidak
bisa kita hanya memakai sudut pandang sempit serta mensimplifikasinya
hanya soal urusan agama dan keyakinan," kata dia.
Oleh karena yang terjadi adalah Tragedi kemanusiaan, lanjut Helmy,
maka semua harus ikut bertanggung jawab atas nama kemanusiaan.
PBNU, Kemenlu, lintas ormas bentuk aliansi untuk Rohingnya
Kamis, 31 Agustus 2017 22:08 WIB