Surabaya (ANTARA GORONTALO) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Saifullah
Yusuf meminta Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyikapi dan turun tangan
untuk menghentikan tragedi kemanusiaan etnis Rohingya di Rakhine,
Myanmar.
"PBB harus turun tangan dan meminta penghentian kekejaman terhadap
etnis Rohingya," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Jumat.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, menilai tindakan militer Pemerintah
Myanmar tersebut melanggar hak asasi mansia, bahkan bisa disebut sebagai
pembunuhan massal sehingga tidak bisa dibiarkan.
Selain itu, kata dia, sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar, Indonesia juga harus ikut ambil bagian untuk menyelamatkan
etnis Rohingya.
"Kepada warga muslim di Tanah Air dan di seluruh dunia, mari
bersatu untuk selalu mendoakan dan memberikan bantuan moril kepada
saudara kita," ucap Wakil Gubernur Jatim tersebut.
Sementara itu, kepada etnis Rohingya, mantan Menteri Percepatan
Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut meminta untuk bertabah dan
bersabar.
"Kami harap mereka terus berjuang, karena Allah SWT akan selalu
memberi pertolongan bagi orang-orang yang dizalimi," katanya.
Sebelumnya, PBNU bersama Kementerian Luar Negeri dan sejumlah ormas
membentuk Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk menghentikan tragedi
kemanusiaan di Myanmar.
Dalam upaya tersebut, setiap pihak berdiskusi dan merumuskan
langkah konkret untuk membantu menyelesaikan tragedi kemanusiaan yang
menimpa minoritas di Rohingya.
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan NU bersama Kemenlu dan
11 ormas berupaya menggalang bantuan kemanusiaan yang meliputi bantuan
kesehatan, makanan dan perlindungan.
Beberapa ormas yang juga tergabung dalam aliansi itu seperti
Muhammadiyah, Darul Dakwah wal Irsyad (DDII), Al Irsyad, Mathlaul Anwar,
Dewan Dakwah Islamiyah (DDI), dan Ikadi.
PBB diminta sikapi tragedi kemanusiaan Rohingya di Rakhine
Sabtu, 2 September 2017 10:08 WIB