Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hajriyanto Y
Thohari mengatakan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) belum terlihat
sepak terjangnya dalam konflik kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di
Rakhine State, Myanmar.
"Kita belum mendengar apa yang dilakukan OKI terhadap adanya
penyiksaan dan pembataian etnis Rohingya," kata Hajriyanto di acara
Pengajian Bulanan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Jumat.
Bahkan menurut dia, belum ada pertemuan setingkat menteri luar negeri sekalipun di lingkaran OKI.
Dia mengatakan istilah OKI dalam bahasa Inggris disingkat OIC yang
dapat dibaca dengan pelafalan persamaan suara "oh I see yang jika
diterjemahkan artinya "oh aku melihatnya (ada konflik Rohingya)".
Dengan kata lain, kata dia, anggota-anggota OKI sekedar melihat
konflik Rohingya tanpa berusaha melakukan tindakan nyata dalam konflik
kemanusiaan di negara bagian Myanmar termiskin, Rakhine.
Di sisi lain, Hajriyanto justru melihat organisasi multinegara lain,
dengan Indonesia di dalamnya, sudah bergerak untuk Rohingya yaitu
Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Persatuan Bangsa-bangsa
(PBB).
Dia mengatakan di tingkat negara anggota ASEAN sudah berupaya
mengatasi konflik Rohingya lewat kewenangan organisasi tersebut dengan
Myanmar sebagai anggota.
Terdapat lobi-lobi diplomatik antaranggota ASEAN untuk membahas aksi
penyelesaian konflik Rohingya meski hasilnya hingga saat ini belum
membanggakan, kata dia.
Sementara lewat PBB, kata dia, telah dilakukan pembentukan tim
pencari fakta di Myanmar guna mengusut dugaan pelanggaran HAM di negara
mayoritas etnis Burma itu terhadap Rohingya.
Muhammadiyah: OKI belum beraksi untuk Rohingya
Jumat, 8 September 2017 22:20 WIB