Juchitan, Meksiko (ANTARA GORONTALO) - Paling sedikit 61 orang meninggal
dunia ketika gempa bumi paling dahsyat dalam kurun delapan dekade
mengguncang Meksiko untuk meruntuhkan gedung-gedung dan memaksa evakuasi
massal di negara bagian Oaxaca dan Chiapas.
Gempa bumi ini bahkan dirasakan sampai Asia Tenggara.
Gempa
8,1 magnitudo itu di lepas pantai selatan Kamis malam waktu setempat
itu lebih kuat ketimbang gempa bumi yang terjadi pada 1985 yang saat itu
meratakan bagian-bagian Mexico City dan menewaskan ribuan orang.
Gempa
ini juga mengguncang Mexico City sampai Guatemala dan El Salvador,
namun kota Juchitan di Oaxacan adalah yang paling parah terkena
guncangan di mana gedung balai kota, sebuah hotel, sebuah gereja, sebuah
bar dan beberapa gedung lainnya ambruk.
Dalia Vasquez, koki
berusia 55 tahun, mengaku melihat tim penyelamat menarik jenazah
tetangganya dan puteranya dari rumah yang ambruk.
Rumahnya
sendiri hancur. Dia dan bersama puluhan lainnya berencana tidur di
ruangan terbuka. "Kami sekarang tak punya apa-apa. Kami tak punya
tabungan," kata dia.
Presiden Enrique Pena Nieto segera meninjau
korban gempa di kota itu. Wali kota Gloria Sanchez menyebut peristiwa
ini sebagai momen terburuk dalam sejarah Juchitan.
Melukiskan
ratusan gedung yang ambruk diremukkan gempa, Jesus Mendoza (53) berkata,
"Gempa ini brutal, brutal. Seperti monster, seperti kereta yang
menabrak atap rumah kita."
Semua korban tewas berada di tiga negara bagian yang berada dekat dengan episentrum gempa 70 km dari lepas pantai.
Paling
sedikit 45 orang tewas di Oaxaca yang kebanyakan warga kota Juchitan,
sedangkan di Chiapas 12 orang tewas dan di Tabasco empat orang meninggal
dunia. Di Chiapas, ribuan orang mengungsi menyusul ada peringatan
tsunami, namun kenyataannya cuma ada gelombang dua meter akibat gempa
itu, demikian Reuters.
Puluhan tewas akibat gempa dahsyat sekali di Meksiko
Sabtu, 9 September 2017 20:45 WIB