Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta
kepada PT Garuda Indonesia (Persero) agar lebih transparan dan akuntabel
terkait pengadaan barang dan jasa.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansury yang
didampingi bagian sumber daya manusia (SDM) dan Corporate Secretary PT
Garuda Indonesia bertemu pimpinan KPK pada Senin di gedung KPK, Jakarta.
"Hari ini Dirut Garuda Indonesia bersama dengan bagian SDM dan
Corporate Secretary Garuda Indonesia bertemu pimpinan KPK, Pak Agus
Rahardjo, Laode M Syarif dan Alexander Marwata juga Deputi Pencegahan
KPK," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati
di gedung KPK, Jakarta, Senin.
Dalam pertemuan itu, kata Yuyuk, memperbincangkan mengenai tata kelola untuk Garuda Indonesia.
"Jadi ada beberapa rekomendasi yang diberikan oleh KPK antara lain
mengenai pengadaan yang lebih transparan dan akuntabel dan juga
penguatan untuk internal audit di Garuda Indonesia," kata Yuyuk.
Sementara itu, Pahala Nugraha Mansury mengatakan pertemuannya
dengan pimpinan KPK itu membahas perbaikan kebijakan di PT Garuda
Indonesia.
"Ini kan lebih kami beraudiensi dengan KPK bagaimana Garuda
Indonesia ke depannya bisa lebih baik semuanya dari sisi pengadaan dan
segala macam kami konsultasi," kata Pahala di gedung KPK, Jakarta,
Senin.
Pahala menyatakan bahwa pada pertemuan dengan pimpinan KPK itu
hanya membicarakan hal-hal umum agar ke depan Garuda Indonesia bisa
lebih baik lagi.
"Bagaimana kami bisa memperbaiki prosedur, kebjijakan lebih ke situ
ke depannya. Garuda Indonesia tentunya berusaha lebih baik lagi, jadi
lebih hal-hal yang umum," kata Pahala.
Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci hasil pertemuan dengan pimpinan KPK itu.
"Tentunya nanti kami akan "follow up" bagaimana kami melakukan
sosialisasi kepada karyawan, bagaimana kami proses pengadaan ke depan
jadi lebih baik, lebih efisien melalui sebuah komite dan sebagainya,"
tuturnya.
Menurut dia, sudah banyak perbaikan dari segi kebijakan, namun
pihaknya akan tetap melakukan perbaikan-perbaikan kembali seperti
memperkuat fungsi-fungsi internal dan organisasi PT Garuda Indonesia.
Ia pun membantah bahwa pertemuan dengan pimpinan KPK itu juga
membahas terkait kasus mantan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar yang
telah ditetapkan tersangka suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat
dari Airbus SAS dan Rolls-Royce PLC pada PT Garuda Indonesia.
"Tentu bagaimana hal-hal yang ingin kami lakukan perbaikan tentunya
hal-hal yang terjadi di masa lalu. Tentunya kami berusaha melakukan
perbaikan, berkaca dan refleksi dari hal-hal di masa lalu," kata Pahala.
KPK minta Garuda Indonesia transparan terkait pengadaan barang
Selasa, 12 September 2017 8:39 WIB