New York (ANTARA GORONTALO) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump
mengatakan, Kamis, AS akan mengeluarkan lebih banyak sanksi terhadap
Korea Utara.
Sementara itu, sekutu-sekutu AS menginginkan agar sanksi-sanksi
internasional yang ada saat ini dilaksanakan, sebagai cara terbaik untuk
memaksa Pyongyang menghentikan program senjata nuklirnya.
Sanksi tambahan itu diperkirakan tidak akan menyentuh sektor
minyak, kata seorang pejabat pemerintahan Trump kepada Reuters.
Ketegangan telah meningkat dalam beberapa pekan ini terkait
tindakan Korut, yang melakukan uji coba nuklir dan peluru kendali
balistik walaupun negara itu berada dalam tekanan terus-menerus dari
kekuatan dunia.
Dewan Keamanan PBB telah menjatuhkan sembilan putaran sanksi bagi
Korea Utara sejak 2006. Sanksi terbaru dikeluarkan bulan ini, yang
membatasi pasokan bahan bakar untuk negara terkucil itu.
"Kita akan memberikan banyak lagi sanksi untuk Korea Utara," kata
Trump saat menanggapi pertanyaan dalam pertemuan dengan Presiden
Afghanistan Ashraf Ghani di New York. Pertemuan tersebut berlangsung di
sela-sela sidang tahunan para pemimpin dunia di Perserikatan
Bangsa-bangsa.
Trump akan membuat pengumuman saat makan siang dengan Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, kata
sejumlah pejabat.
Trump mengatakan, sebelum makan siang, bahwa ia dan Moon membahas
perdagangan dan masalah Korea Utara. "Menurut saya, kita sedang membuat
banyak kemajuan dalam banyak cara," ujar Trump kepada para wartawan.
Ketika menyampaikan pidato di Majelis Umum PBB pada Selasa, Trump
memperingatkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa Amerika Serikat,
jika terancam, akan "memusnahkan" Korut, negara dengan penduduk 26 juta
orang.
Pernyataan itu merupakan ancaman berbau militer paling keras yang
pernah dikeluarkan Trump dan merupakan ungkapan kekhawatiran terbaru
presiden AS itu terhadap peluncuran rudal balistik berkali-kali, yang
melewati Jepang, dan uji coba nuklir bahwa tanah oleh Pyongyang.
Sebagai tanggapan, menteri luar negeri Korea Utara mengumpamakan Trump sebagai "anjing yang menggonggong".
Trump akan tambah sanksi untuk Korea Utara
Jumat, 22 September 2017 9:20 WIB