Cox's Bazar (ANTARA GORONTALO) - Sekitar 480.000 muslim Rohingya sudah
melarikan diri ke Bangladesh sejak kekerasan pecah di Myanmar pada 25
Agustus menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (26/9),
bertambah dari sekitar 450.000 dalam dua hari.
Laporan
badan-badan PBB dan badan amal internasional menyebutkan perubahan
tersebut sebagian besar karena sekitar 35.000 warga Rohingya, yang
sebelumnya tidak dihitung, masuk ke dua kamp pengungsi.
Mereka
juga menyebutkan jumlah warga yang menyeberangi perbatasan mulai
bertambah lagi. PBB pada Sabtu memberikan data kedatangan 435.000 warga
Rohingya lebih.
Setelah melaporkan penurunan drastis kedatangan
pekan lalu, laporan baru itu menyatakan ratusan warga Rohingya
menyeberangi perbatasan setiap hari akhir-akhir ini.
Lahan seluas
delapan kilometer persegi di dekat kamp-kamp disiapkan untuk menampung
para pendatang baru tersebut, namun belum ada fasilitas yang dibangun.
Serangan
militan Rohingya di Rakhine State Myanmar pada 25 Agustus memicu
operasi militer balasan yang memaksa warganya menyeberangi perbatasan
untuk mengungsi ke Bangladesh.
Kamp-kamp dan tenda pengungsi di
sisi batas Bangladesh sudah menampung sekitar 300.000 warga Rohingya
sebelum kekerasan terakhir, dan sekarang kelebihan penghuni.
Mereka
yang berbondong-bondong menuju Bangladesh mengungkapkan tuduhan
pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran yang mereka saksikan di tempat
tinggal mereka di Myanmar yang mayoritas penduduknya Buddha, demikian
menurut warta kantor berita AFP. (mu)
Pengungsi Rohingya di Bangladesh capai 480.000
Rabu, 27 September 2017 10:38 WIB