Makassar (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris
Jenderal Budi Waseso berharap lembaga yang dipimpinnya itu bisa tampil
lebih "garang" di masa depan dengan sosok penggantinya dari institusi
TNI.
"Di masa saya sekarang ini, saya sudah membawa dua perwira aktif
TNI menjadi bagian dari BNN. Keduanya menjadi Kepala BNK dan di masa
mendatang, kalau bisa berharap pengganti saya juga harus dari TNI," ujar
Budi Waseso, di Lapangan Karebosi Makassar, Senin.
Ia mengatakan, alasan dirinya memasukkan TNI ke BNN itu tidak lain
karena bahaya gempuran narkoba yang mengancam bangsa ini.
Waseso mengaku, penanganan narkoba itu bukan saja menjadi tanggung
jawab polisi maupun BNN melainkan semua lapisan masyarakat termasuk TNI.
"Begini, kita tahu bersama tugas TNI itu apa. Mereka ini tugasnya
adalah berperang dan bapak presiden sendiri sudah bilang kalau Indonesia
ini sudah darurat narkoba. Nah, kalau begitu halnya berarti TNI bisa
terlibat langsung memerangi para bandar-bandar besar," katanya lagi.
Hanya saja, dirinya mengakui jika pelibatan TNI dalam memerangi dan
memberantas narkoba itu sangat rentan dengan kemungkinan akan adanya
serangan balik dari sisi hak asasi manusia (HAM).
"Contoh, saat kita mencoba menghukum mati bandar besar di Indonesia
Fredy Budiman itu, lihat saja reaksi dari aktivis-aktivis HAM itu.
Freddy ini juga sampai mati tidak menyesal melakukan itu dan merusak
generasi muda bangsa ini. Makanya, pelibatan TNI ini sangat rentan, tapi
kita tetap berusaha melindunginya dengan payung hukum yakni dengan
melibatkannya ke dalam BNN," katanya pula.
Di hadapan para Panglima Komando Utama (Pangkotama) itu, Budi
Waseso juga menyampaikan pujian kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang
begitu tegas dengan permasalahan narkoba dihadapi bangsa ini dan
mendukung penuh upaya BNN.
Karenanya, dengan pelibatan TNI ke dalam institusi BNN itu, dirinya
berharap bangsa ini bisa terbebas dari jeratan narkoba dengan semakin
kencang peran dari TNI memburu para bandar narkoba tersebut.
"Urusan hukum biarlah menjadi urusannya polisi, BNN, kejaksaan dan
pengadilan. Teman-teman TNI fokus saja pada perang dan eksekusi saja
para perusak bangsa ini karena para bandar adalah pengkhianat bangsa.
Saya punya daftarnya dan kejar saja mereka semua itu sampai dapat," kata
Budi Waseso pula.
Budi Waseso berharap penggantinya bisa dari TNI
Selasa, 3 Oktober 2017 8:09 WIB