Purwokerto (GORONTALO) -- Berbagai kebijakan pemerintah di bidang energi
baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) harus mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan harga yang terjangkau serta meningkatkan
daya saing industri. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Direktorat
Jenderal EBTKE, Wawan Supriatna, dalam Seminar Renewable Energy for Indonesia “Great Solution for the Better Future†di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Sabtu (7/10).
Pengembangan
EBT merupakan salah satu bagian dari Nawa Cita Jokowi-JK. Potensi
energi terbarukan yang dimiliki Indonesia harus dapat dimanfaatkan
secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. “Energi adalah instrumen
mewujudkan keadilan sosial. Ini berarti energi harus tersedia, merata
dan terjangkau untuk semua elemen masyarakat,†ujar Wawan.
Energi
harus mampu meningkatkan daya saing industri. Menurut Wawan, saat ini
pemerintah tengah berupaya melakukan pemangkasan dan simplikasi
perizinan untuk meningkatkan investasi energi terbarukan. Tak hanya itu
saja, pemerintah juga memberikan beberapa insentif EBTKE seperti
fasilitas pajak penghasilan, pengurangan pajak bumi dan bangunan,
pembebasan bea masuk atas impor barang untuk kegiatan usaha panas bumi,
serta fasilitas dibebaskan dari pengenaan pajak pertambahan nilai.
“Dengan
dukungan semua pihak, pemerintah optimistis pengembangan EBTKE mampu
mencapai target. Tantangan yang ada dapat menjadi peluang kita bersama,â€
pungkas Wawan.
Pengembangan EBT untuk kesejahteraan masyarakat
Senin, 9 Oktober 2017 11:05 WIB