Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Bank Indonesia menyatakan kartu uang elektronik
dari lima bank penerbit akan digratiskan sejak Senin depan atau 16
Oktober hingga 31 Oktober 2017, dari biaya pembelian kartu yang saat ini
sebesar Rp20-30 ribu.
Direktur Elektronifikasi Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem
Pembayaran BI Pungky Wibowo saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa,
mengatakan pengguna jalan tol yang belum memiliki kartu uang elektronik
akan mendapat satu keping kartu, tanpa biaya saat hendak memasuki pintu
tol.
"Ini khusus yang belum punya ya. Kesadaran dan kejujuran masyarakat sangat diutamakan," ujar dia.
Namun, yang digratiskan adalah biaya kartu uang elektroniknya saja. Saldo dalam uang elektronik tetap harus dibayar pengguna.
"Itu program dari Badan Usaha Jalan Tol di bawah supervisi Badan
Pengatur Jalan Tol (BPJT). Dan juga program dari perbankan," ujarnya.
Kartu uang elektronik gratis itu dari lima bank penerbit yakni Bank
Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank Tabungan
Negara (co-branding), dan Bank Central Asia.
Pungky berharap keringanan biaya ini dapat mendorong penggunaan alat
bayar uang elektronik di jalan tol, sebelum penerapan 100 persen
elektronifikasi pembayaran tol pada 31 Oktober 2017 mendatang.
Hingga 6 Oktober 2017, menurut BPJT, pembayaran non tunai menggunakan
uang elektronik pada gerbang tol sudah mencapai 72 persen dari total
transaksi pembayaran. Pembayaran non-tunai juga sudah diaplikasikan pada
36 ruas jalan tol utama yang dikelola 11 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Kartu uang elektronik digratiskan hingga 31 Oktober
Selasa, 10 Oktober 2017 20:36 WIB