Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengharapkan
pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan segera ditemukan
pasca enam bulan penyerangan dengan menggunakan air keras.
"Sejak Selasa 11 April subuh itu, artinya sudah enam bulan setelah
penyerangan dan KPK tentu saja berharap pelaku segera ditemukan dan
kami berharap hal itu bisa dilakukan semaksimal mungkin oleh pihak yang
berwenang dalam hal ini tentu tim yang sudah dibentuk secara khusus oleh
Polri," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di gedung KPK, Jakarta,
Rabu.
Menurut dia, KPK masih mempercayai Polri untuk menemukan pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan.
"Kami percaya Polri melakukan upaya dan investigasi-investigasi
untuk menemukan itu. Saya rasa itu harapan KPK, harapan Novel, harapan
pihak keluarga, dan harapan publik juga," ucap Febri.
Ia pun menyatakan bahwa KPK dan Polri masih terus berkoordinasi terkait perkembangan pengusutan kasus penyerangan Novel.
"Koordinasi masih terus kami lakukan. Namun, perkembangan terakhir
memang belum ditemukan siapa tersangka dalam penyerangan itu, Jadi, kami
harapkan ini bisa ditemukan karena kami yakin sekali masyarakat
menunggu hal ini," tuturnya.
Sementara itu, soal keluarga Novel yang meminta dibentuk Tim
Gabungan Pencari Fakta (TGPF), Febri menyatakan bahwa itu merupakan
kewenangan dari Presiden.
"TGPF itu kan kewenangannya pada Presiden, artinya mungkin lebih
tepat direspons atau pilihan-pilihan apa yang bisa dilakukan itu oleh
Presiden, karena kami dengar permintaan dari pihak keluarga adalah
kepada Presiden sehingga kalau bagi KPK sendiri akan tetap berkoordinasi
dengan Polri," kata Febri.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menyatakan lembaganya
akan mendatangi Mabes Polri untuk menanyakan kembali terkait
perkembangan pengusutan kasus penyerangan Novel.
"Ya nanti kami lihat kembali, mungkin kami akan datang ke sana lagi
untuk menanyakan kembali lagi bagaimana perkembangannya," kata Wakil
Ketua KPK Basaria Panjaitan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (10/10).
Novel sendiri dijadwalkan akan menjalani operasi mata tahap kedua di
salah satu rumah sakit di Singapura pada Sabtu (21/10) mendatang.
Sebelumnya, operasi mata Novel tahap pertama telah dilakukan pada Kamis (17/8) lalu.
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor
pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat
rumahnya.
Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain
menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-e).
KPK harap pelaku penyerangan Novel segera ditemukan
Rabu, 11 Oktober 2017 21:53 WIB