Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP Arteria
Dahlan menyebut penyerangan yang dilakukan sekelompok massa di Kantor
Kementerian Dalam Negeri, Rabu (11/10) merupakan sebuah bentuk kejahatan
terhadap demokrasi.
"Ini bukan semata-mata pengrusakan kantor, tapi juga
pengrusakan terhadap simbolisasi negara. Ini serangan terhadap
kehormatan negara. Peristiwa ini merupakan kejahatan dan serangan
terhadap demokrasi yang dicoba dijaga dan dipertahankan oleh teman-teman
di Kemendagri," ujar Arteria melalui keterangan tertulisnya di Jakarta,
Kamis.
Arteria menyatakan memahami suasana kebatinan para pengunjuk
rasa, akan tetapi dia mengutuk dan mengecam keras aksi yang berujung
tehadap pengrusakan kantor Kemendagri.
"Ini harus disikapi serius oleh aparat penegak hukum, saya minta
kepada jajaran Kepolisian untuk mengusut tuntas dan memberikan sanksi
seberat-beratnya," ujar dia.
Dia menegaskan peristiwa tersebut harus dipandang sebagai suatu
kejahatan serius, agar tidak menjadi preseden menggunakan kekerasan
untuk memaksakan keinginan.
Sebelumnya Kantor Kementerian Dalam Negeri diserang sekelompok
massa yang mengatasnamakan pendukung calon Bupati Tolikara, Papua John
Tabo dan Barnabas Weya.
Awalnya, massa yang berjumlah puluhan orang itu menggelar aksi
unjuk rasa di Kantor Kemendagri sejak Rabu pagi, menuntut Mendagri
Tjahjo Kumolo mengesahkan pasangan John Tabo-Barnabas Weya.
John Tabo dan Barnabas kalah suara dalam Pilkada Tolikara 2017.
Keduanya lantas mengajukan gugatan ke MK atas sengketa hasil Pilkada
namun tetap tidak menang.
Meskipun demikian, para pendukung John Tabo-Narnabas tetap
mendesak Mendagri mengesahkan keduanya, dengan melakukan aksi unjuk rasa
yang berakhir pada peristiwa pengusakan kantor Kemendagri.
Sejatinya Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri serta
Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri bersedia menerima perwakilan massa pada
Rabu siang, untuk berdialog, namun massa menolak.
Mereka menyatakan ingin bertemu langsung Mendagri Tjahjo Kumolo
yang pada saat itu sedang bertugas di luar kantor. Akhirnya perwakilan
massa kembali ke kelompoknya dan berteriak memprovokasi hingga terjadi
tindakan pengrusakan.
Anggota DPR: penyerangan Kantor Kemendagri kejahatan demokrasi
Kamis, 12 Oktober 2017 10:31 WIB