Gaza/Kairo (ANTARA GORONTALO) - Israel hati-hati menanggapi kesepakatan
rekonsiliasi Hamas dan Fatah di Palestina dengan menyatakan Palestina
mesti mematuhi kesepakatan-kesepakaan internasional sebelumnya.
Israel
juga menyatakan Palestina harus mematuhi syarat-syarat yang diajukan
Kuartet Timur Tengah untuk perdamaian Israel-Palestina, termasuk
pengakuan keberadaan Israel dan pelucutan Hamas.
"Israel akan
mencermati perkembangan-perkembangan di lapangan dan bertindak sesuai
itu," kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Para analis
menyebut kesepakatan rujuk Palestina itu menandai pengakuan Hamas
terhadap kesulitan akibat isolasi internasional yang terus
menyudutkannya dan pengakuan bahwa Hamas kesulitan mengelola dan
membangun Gaza yang terus-terusan diblokade dan diperangi Israel.
Kamis
kemarin Hamas sepakat menyerahkan kendali pemerintahan Gaza kepada
pemerintahan Mahmoud Abbas dan Partai Fatah yang selama ini hanya
menguasai Tepi Barat.
"Kami di Hamas kali ini serius seperti
waktu-waktu sebelumnya. Kami telah membubarkan komisi pemerintahan
(pemerintahan bayangan). Kami membuka pintu untuk mencapai rekonsiliasi
ini," kata Saleh Arouri, juru runding Hamas di Kairo setelah
kesepakatan rekonsiliasi Palestina ditandatangani.
Sepanjang
pekan ini Hamas dan Fatah berada di Kairo untuk mengurusi detail
pemindahan kekuasaan di Gaza yang termasuk perbatasan-perbatasan Gaza
yang krusial, demikian Reuters.
Sikap Israel setelah Palestina bersatu
Jumat, 13 Oktober 2017 8:25 WIB