Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Generasi milenial yang lahir sebagai digital
native diharapkan menggunakan media sosial dengan baik dan bijak dengan
menyebarkan secara aktif konten positif, informasi yang bersifat
mendidik dan mencerahkan kepada publik.
"Informasi yang disebarkan harus mengandung unsur positif dalam
membangun kebersamaan dalam bingkai kebhinekaan Negara Kesatuan RI,"
demikian sambutan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP)
Kemkominfo Rosarita Niken Widiastuti yang disampaikan oleh Plt. Direktur
Layanan Informasi Internasional Hypolitus Layanan pada acara forum
dialog dan literasi media sosial berbasis Islam Wasathiyah di
Yogyakarta, Sabtu, dalam keterangan pers yang diterima Antara.
Forum dialog tersebut merupakan kerja sama Ditjen Informasi dan
Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan diikuti unsur mahasiswa, generasi muda dari
muhammadiyah dan Ansor di wilayah DIY. Sebagai narasumber tenaga ahli
Dirjen IKP, Dr. Ismail Cawidu M.Si, Wakil Ketua Umum MUI Prof Dr Yunahar
Ilyas serta Ansar dari Katadata.
Menurut Dirjen IKP, permasalahan gempuran berita hoax atau berita
bohong melalui media sosial perlu mendapat penangaman yang serius dari
seluruh komponen bangsa.
Kalangan mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan dibutuhkan peran
aktif dalam rangka pencegahan penyebaran konten negatif melalui media
sosial. Peran aktif yang dimaksudkan yaitu membuat konten positif yang
disebarkan melalui facebook, twitter, dan instagram.
Selain itu juga diharapkan membentuk satgas anti hoaks atau berita
bohong di lingkungannya dengan konten yang bijak, mengingat berita
bohong berdampak terhadap stabilitas keamanan masyarakat.
Sementera Tenaga Ahli Dirjen IKP, Ismail Cawidu mengajak peserta
literasi media sosial berbasis Islam Wasathiyah dalam bermedia sosial
agar memproduksi konten positif dan cerdas untuk menghadapi konten
negatif oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Konten positif yaitu bertujuan mencerdaskan kehidupan berbangsa.
Selain itu Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Yunahar Ilyas,
menjelaskan bahwa dalam bermuamalah dengan sesama, baik dalam kehidupan
riil maupun media sosial, setiap muslim wajib mendasarkan pada keimanan
dan ketakwaan, kebajikan, persaudaraan, saling wasiat akan kebenaran
serta mencegah kemungkaran.
Generasi milenial diharapkan aktif sebarkan konten positif
Sabtu, 14 Oktober 2017 18:53 WIB