Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggandeng
sejumlah perusahaan swasta dan milik pemerintah untuk memberdayakan
petani kacang dan jagung di Jawa Timur.
"Kami menggandeng Perhutani, Medco dan Garuda Food untuk
memberdayakan petani jagung dan kacang. Hal ini merupakan tindak lanjut
dari Kongres Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 22 sd 24
April 2017 lalu," ujar Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU)
MUI, Azrul Tanjung, di Jakarta, Sabtu.
Program kemitraan bersama petani jagung dan kacang tersebut
melibatkan pemangku kepentingan berbasis ormas Islam dan Pondok
Pesantren.
"Untuk jagung akan dilakukan tanam perdana bersama Ketua Umum MUI,
KH Maruf Amin dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Teten Masduki pada
tanggal 31 oktober ini di Bojonegoro", jelas Azrul.
Direktur Perhutani Jawa Timur, Sangudi, menawarkan 175.000 hektar
untuk dikerjasamakan bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dengan
target swasembada pangan.
"Kami meenyiapkan lahan kurang lebih 175.000 hektare untuk dikelola
karena pemerintah menargetkan swasembada pangan khususnya jagung,
kedelai dan kacang tahun 2019," ungkap Sangudi.
Menurut Sangudi, masyarakat sudah biasa bertani di lahan Perhutani,
yang penting bagi petani adalah untung. Sangudi menambahkan bahwa
petani harus ada pendampingan.
Setelah ada perjanjian kerja sama harus ada pendampingan. Karena
mereka tahunya hanya menanam. Subsidi benih dan pupuk dari pemerintah,
sedangkan lahan dari Perhutani.
"Pendampingan sangat penting dilakukan selain bantuan-bantuan
lainya kepada masyarakat, jika ingin berhasil maksimal", tambah Sangudi.
Sangudi berharap kerja sama itu bisa berlanjut dalam rangka
meningkatkan tarap hidup ekonomi petani di Jawa Timur. Pengalaman
perjanjian dengan LMDH ada dua perjanjian makro dan perjanjian mikro.
MUI gandeng perusahaan berdayakan petani kacang
Sabtu, 14 Oktober 2017 23:05 WIB