Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo
memproyeksikan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 akan tumbuh 5,15 persen
(year on year/yoy), didorong perbaikan kegiatan konsumsi masyarakat dan
swasta, di kuartal III dan IV 2017.
"Di kuartal III membaik, dan di kuartal IV ada perbaikan yang lebih
tinggi. Maka setahun ekonomi bisa tumbuh 5,15 persen," ujar Agus dalam
jumpa pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan di Jakarta, Selasa.
Dalam kajian Bank Sentral, pada kuartal III 2017, ekonomi Indonesia
akan tumbuh 5,1-5,2 persen dan kuartal IV 2017 sebesar 5,3-5,4 persen.
Sepanjang kuartal III 2017, ujar Agus, terdapat perbaikan penjualan
riil yang terindikasi dari survei selama September 2017 dengan kenaikan
2,4 persen.
Agus menambahkan perbaikan konsumsi juga terlihat dari perbaikan
penjualan industri kendaraan bermotor, baik kendaraan roda empat yang
meningkat 0,04 persen (yoy) pada Agustus 2017 dan roda dua yang
meningkat 5,29 persen (yoy).
Lebih lanjut, kata Agus, pertumbuhan ekonomi di dua kuartal terkahir
juga distimulus dengan perbaikan aliran investasi masuk dan perbaikan
kinerja ekspor. Di semester I 2017, investasi lebih banyak ditopang
belanja pemerintah.
"Tapi sekarang investasi swasta sudah mulai tampak membaik," ujarnya.
Investasi yang membaik di kuartal III juga dipengaruhi dari suntikan
tambahan modal dari investor asing untuk industri dagang elektronik
(e-dagang). Kemudian,
Sedangkan perbaikan ekspor, karena mulai meningkatnya harga komoditas.
"Secara umum kami sampaikan ekspor, investasi, konsumsi mulai membaik.
Ini yang membuat pertumbuhan ekonomi di 2017 kami perkirakan tetap di
5-5,4 persen, tapi secara titik di 5,15 persen," ujar Agus.
Ketika pertumbuhan ekonomi diperkirakan membaik, Bank Sentral mengklaim inflasi juga masih terjaga di sasaran 3--5 persen.
Hingga akhir Oktober 2017, survei BI menujukan inflasi berada di 0,09
persen (month to month/mtm), dengan inflasi tahunan 3,67 persen (yoy).
BI proyeksi ekonomi tumbuh 5,15 persen 2017
Selasa, 31 Oktober 2017 22:09 WIB