Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati siap
mempelajari pola konsumsi masyarakat menengah atas yang terlihat
memberikan peran yang signifikan terhadap konsumsi rumah tangga sehingga
komponen pengeluaran ini hanya tumbuh 4,93 persen pada triwulan
III-2017.
"Sebetulnya masyarakat atas yang memiliki daya beli, menyimpan
uangnya di bank. Ini berarti masalah, apakah mereka berubah dari sisi
pola konsumsi dan perubahan itu belum terekam dari seluruh konsumsi yang
dicatat BPS? Itu yang kami mau pahami," kata Sri Mulyani di Jakarta,
Rabu.
Ia mengatakan saat ini kelompok masyarakat menengah atas memiliki
banyak simpanan tabungan di perbankan karena pertumbuhan tabungan diatas
Rp5 miliar dan jumlah dana pihak ketiga sedang meningkat.
Namun, ia belum bisa menjelaskan alasan kelompok masyarakat
menengah atas yang terlihat menahan daya beli padahal tingkat
kepercayaan konsumen sedang berada dalam kondisi yang tinggi.
"Ada yang tidak ketemu disini. Confidence tinggi, daya beli ada,
tapi ada yang tidak terekam di sini. Ini yang harus kami perhatikan.
Kami akan terus melakukan pembahasan dan pengawasan," ujarnya.
Menurut dia, laju inflasi yang relatif rendah hingga menjelang
akhir tahun seharusnya bisa menjadi insentif bagi masyarakat untuk
berbelanja sehingga konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu, pemerintah terus berupaya memberikan bantuan sosial
kepada masyarakat menengah bawah yang telah dialokasikan secara rutin
dalam APBN agar daya beli tetap terjaga dan pola konsumsi tidak
terganggu.
Ia mengatakan kelompok menengah bawah terindikasi mengalami
gangguan daya beli dalam periode ini karena pertumbuhan upah di tingkat
petani sangat rendah, sehingga keterlibatan pemerintah dibutuhkan agar
pola konsumsi tetap terjaga.
"Presiden telah menginstruksikan agar anggaran yang bisa
menciptakan cash yang langsung, bisa diterima masyarakat, sehingga daya
belinya baik, apakah itu melalui PKH ataupun melalui dana desa. Itu
harus dilakukan dengan desain agar masyarakat bisa langsung menikmati,"
ujar Sri Mulyani.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan
ekonomi triwulan III-2017 mencapai 5,06 persen, yang didukung oleh
pertumbuhan ekspor sebesar 17,27 persen serta Pembentukan Modal Tetap
Bruto sebesar 7,11 persen.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada periode ini disumbangkan oleh
pertumbuhan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga
sebesar 6,01 persen, konsumsi rumah tangga 4,93 persen dan konsumsi
pemerintah 3,46 persen.
Menkeu siap pelajari pola konsumsi masyarakat menengah atas
Rabu, 8 November 2017 18:39 WIB