Jakarta (ANTARA GORONTALO) - PT PLN (Persero) sampai November 2017 sudah
menandatangani kontrak jual-beli listrik hingga 31.000 MW menurut
pernyataan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
"Sampai akhir tahun mungkin bisa nambah lagi 600 MW. Saat ini sudah
ada yang jalan, dari Energi Baru Terbarukan (EBT) juga," kata Sofyan
Basir di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta,
Kamis.
Menteri ESDM Ignasius Jonan hari ini menyaksikan penandatanganan sembilan perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) energi baru terbarukan yang dilakukan oleh PLN dengan pengembang swasta di Kantor Kementerian ESDM.
Harga jual yang tertuang dalam perjanjian jual beli listrik energi
terbarukan ini mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 50
Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Untuk Penyediaan
Tenaga Listrik.
Penandatanganan perjanjian jual beli listrik itu melibatkan satu
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), satu Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) dan tujuh Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro dengan
total kapasitas mencapai 640,65 MW. Pembangkit-pembangkit tersebut
berlokasi tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara.
Total investasi dalam sembilan proyek dalam perjanjian jual beli listrik tersebut sekitar Rp20,4 triliun.
PLN sudah tanda tangani kontrak jual-beli listrik 31.000 MW
Kamis, 16 November 2017 13:42 WIB