Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ketua Dewan Pembina Partai Golongan Karya
(Golkar) Aburizal Bakrie mengaku tidak mengetahui keberadaan Ketua DPR
Setya Novanto, tersangka kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik
yang hingga Kamis dini hari belum ditemukan oleh Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK).
"Mana saya tahu, saya tidak tahu," kata Aburizal, yang pada Kamis
mendatangi gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk
tersangka Setya Novanto dalam penyidikan kasus korupsi KTP-elektronik
(KTP-e).
Dia mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
"Tidak tahu kapan, udah lama," katanya.
Dia juga mengimbau Setya Novanto segera menyerahkan diri ke KPK.
"Ya paling bagus kan begitu," kata politikus yang sering disapa Ical
itu.
Mengenai pemeriksaannya sebagai saksi untuk Setya Novanto,
Ical menjelaskan bahwa dia dikonfirmasi penyidik mengenai proyek KTP-e.
"Tentang bagaimana tugas dan tanggung jawab Ketua Umum Golkar.
Terus bagaimana organisasi partai dan apakah mengetahui proyek KTP-e.
Itu saja," kata Ical, yang mulai diperiksa sekitar pukul 10.00 WIB itu.
KPK saat ini masih membahas rencana untuk memasukkan Setya Novanto dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Setya Novanto ditetapkan kembali menjadi tersangka kasus korupsi
KTP-e pada Jumat (10/11). Ia mengajukan permohonan praperadilan ke
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (15/11) mengenai
penetapannya sebagai tersangka.
KPK sebelumnya telah menetapkan
Ketua Umum Partai Golkar itu sebagai tersangka perkara yang sama pada 17
Juli 2017. Namun Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melalui Hakim
Tunggal Cepi Iskandar pada 29 September 2017 mengabulkan gugatan
praperadilan dia, menyatakan bahwa penetapannya sebagai tersangka tidak
sesuai prosedur.
Aburizal Bakrie mengaku tak tahu keberadaan Setya Novanto
Kamis, 16 November 2017 18:10 WIB