Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Partai Golkar segera melakukan konsolidasi
internal guna membicarakan dan menentukan langkah politik partai kedepan
termasuk kemungkinan penggantian jabatan ketua DPR RI, menyusul
ditahannya Setya Novanto.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily
mengatakan hal itu ketika dihubungi melalui telepon selulernya, di
Jakarta, Senin.
Menurut Ace, Partai Golkar akan segera melakukan konsolidasi
internal setelah KPK menetapkan status tersangka kepada Novanto atas
kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik
(KTP-E) dan sekarang dalam penahanan KPK.
"Partai Golkar harus segera melakukan konsolidasi, sasarannya agar
partai segera mengambil langkah, apakah perlu segera dilakukan
pemberhentian sementara terhadap Setya Novanto sebagai ketua umum,"
katanya.
Anggota Komisi II DPR RI ini menjelaskan, setelah konsolidasi, DPP
Partai Golkar akan menentukan langkah politik kedepan, termasuk
penggantian jabatan ketua DPR RI yang merupakan jatah Partai Golkar.
Ace memperkirakan, ada dua kemungkinan yang akan terjadi, pertama,
pembahasan mengenai penunjukan pelaksana tugas ketua umum Partai Golkar
serta kemudian pembahasan mengenai penggantian ketua DPR RI.
Kemungkinan kedua, kata dia, pembahasan penggantian ketua DPR RI
dilakukan setelah ketua umum definitif terpilih melalui musyawarah
nasional luar biasa (Munaslub), jika hal itu dimungkinkan dapat
dilakukan.
"Kalau yang disepakati dalam konsolidasi internal adalah opsi
kedua, bisa saja dilakukan penunjukan pelaksana tugas ketua DPR, sampai
Partai Golkar selesai memilih ketua umum definitif melalui Munaslub,"
katanya.
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Banten I ini berpandangan,
karena hal ini menyangkut lembaga tinggi negara seperti DPR RI,
sebaiknya figur ketua DPR yang akan menggantikan Setya Novanto adalah
figur yang bersih dari kasus jorupsi dan tidak kontroversial.
Terkait Setnov, Golkar segera konsolidasi internal
Senin, 20 November 2017 19:19 WIB