Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Jasra Putra mengatakan KPAI mendalami kasus kekerasan ayah Faisal Haris
terhadap anaknya Shafa Aliya Haris (perempuan, 14 tahun) yang diduga
terpicu emosional akibat labrakan Shafa terhadap Jennifer Dunn.
"KPAI akan memantau dan mengawasi dugaan kekerasan sebagaimana
dalam video, termasuk melakukan koordinasi dengan pihak berwajib," kata
Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak Jasra Putra di
Jakarta, Selasa.
Diberitakan, Shafa mendapati kekerasan dari ayahnya karena tindakan
labrakan anaknya terhadap Jennifer, yang diduga menjadi orang ketiga
penyebab keretakan hubungan harmonis keluarga.
Tersebar video kekerasan Faisal terhadap Shafa di media sosial yang
isinya berupa suara latar belakang percekcokan ayah dan anak itu.
Terdengar adu mulut berikut suara tamparan dalam percekcokan itu.
Sementara insiden secara visual tidak nampak karena alat perekam video
diduga mengarah ke tembok berwarna coklat.
Atas tersebarnya video tersebut, Jasra mengatakan pihaknya mengecam
keras dan menyayangkan dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh
orang tua Shafa dengan kata-kata dan tindakan kekerasan penggamparan
fisik dan psikis anak.
Dia juga meminta kepolisian untuk melakukan penyelidikan terhadap
video yang viral di medsos yang berisi dugaan kekerasan yang dilakukan
seorang ayah kepada anaknya.
Dalam undang-undang perlindungan anak, kata dia, sangat tegas
mewajibkan orang tua melindungi anak dari tindakan kekerasan fisik dan
psikis.
Namun dalam video tersebut, kata dia, sangat disayangkan pernyataan
dan kata-kata yang tidak sepantasnya disampaikan oleh orang tua Shafa
dan orang tua seharusnya memahami dan melindungi anaknya. Bahkan pelaku
kekerasan yang dilakukan orang tua bisa diancam hukuman lima tahun dan
ditambah sepertiga hukum asalnya, karena kekerasan dilakukan oleh orang
tua terdekat anak.
Menurut dia, banyak cara lain yang lebih edukatif dalam mendidik
dan mendisplinkan anak. Tentu anak membutuhkan profil orang tua yang
bisa ditiru dan menjadi tauladan bagi anak.
Manajemen Marah
Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati mengatakan marah adalah situasi
normal yang dapat dialami oleh siapa saja. Namun banyak orang tua kurang
mengajarkan bagaimana mengekspresikan rasa tidak suka.
Dalam video lain, tersebar Shafa melabrak Jennifer Dunn disertai
dengan kekerasan. Shafa diduga sedang sangat marah kepada Jennifer yang
dianggap telah menjadi orang ketiga dalam hubungan ayah dan ibunya.
Kekerasan Faisal terhadap Shafa juga diduga akibat labrakan Shafa kepada
Jennifer.
"Ada banyak ekspresi marah yang dapat dilakukan termasuk tetap
dengan menyampaikan ketidaksukaannya dibandingkan dengan melakukan
kekerasan. Karena melakukan kekerasan juga tidak akan menyelesaikan
masalah atau bahkan menimbulkan masalah baru," kata dia.
Terkait tindakan Shafa kepada Jennifer, Rita berpandangan orang tua
tetap perlu mendidik anak dan berkomunikasi dengan baik kepada orang
tua.
Kendati untuk memberi pendidikan kepada anak, Faisal yang diduga
melakukan kekerasan kepada Shafa kurang elok. Terlebih hal itu sebagai
tindakan reaktif atas tindakan Shafa yang melabrak Jennifer disertai
kekerasan di depan umum.
"Melakukan kekerasan dan mencontohkan kekerasan tidak dapat
dibenarkan dalam konteks pengasuhan dan pendidikan. Ada baiknya ayah F
dan ananda S dapat berkomunikasi dengan baik tanpa ada kekerasan," kata
dia.
Lebih jauh lagi, dia mengatakan orang tua yang berkonflik sebaiknya
dapat menjelaskan situasinya sehingga anak-anak tidak terjebak pada
situasi konflik orang tua. Kepentingan terbaik bagi anak harus tetap
menjadi prioritas.
"Orang tua meminta maaf kepada anak bukanlah hal yang tabu dan
sebaliknya. Semoga ayah F dan ananda S dapat memperbaiki komunikasinya,
berbicara dari hati ke hati, apa yang dirasakan dan membangun kembali
relasi yang baik antara anak dan ayah. Tidak pernah akan ada mantan ayah
bagi anaknya," kata dia.
KPAI dalami kekerasan Faisal terhadap Shafa
Rabu, 22 November 2017 8:01 WIB