Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia
(BEI) turun 9,48 poin atau 0,16 persen menjadi 6.055,10 poin pada awal
perdagangan Selasa, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks
LQ45 turun 2,41 poin (0,24 persen) menjadi 1.017,23.
"Sentimen positif baik dari eksternal dan internal yang relatif
terbatas, membuat pergerakan IHSG cenderung tertahan," kata Wakil
Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer
Jonckheere.
Dari eksternal, Nico Omer mengemukakan, investor sedang menyoroti
perkembangan rencana reformasi pajak Amerika Serikat yang dibayangi
ketidakpastian menyusul adanya halangan dari senat Amerika Serikat yang
mengajukan reformasi pajak berbeda dari rencana sebelumnya.
Sementara
di dalam negeri, lanjut dia, investor sedang mencermati hasil penilaian
perkembangan ekonomi Indonesia dari lembaga pemeringkat global Fitch
Ratings dan Moody's di tengah kinerja penerimaan negara yang relatif
masih rendah.
"Sebagian pelaku pasar khawatir kondisi itu dapat mempengaruhi pada
peringkat utang Indonesia. Namun, pemerintah optimistis terhadap
fundamental ekonomi nasional akan terus membaik," katanya.
Namun
analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan koreksi saham
di dalam negeri bersifat jangka pendek, menilai penurunan itu sebagai
hal wajar setelah IHSG sempat mencatatkan rekor tertinggi baru.
"Dengan fundamental ekonomi nasional yang masih kuat maka dapat
dijadikan momentum bagi investor untuk tetap melakukan akumulasi beli
dalam jangka panjang," kata William.
Di tingkat regional, indeks bursa Nikkei naik 64,16 poin (0,29
persen) ke 22.559,36; indeks Hang Seng melemah 50,46 poin (0,17 persen)
ke 29.635,73; dan Straits Times melemah 0,49 poin (0,01 persen) ke
posisi 3.435,27.
Indeks BEI turun 9,48 poin
Selasa, 28 November 2017 12:13 WIB