Denpasar (ANTARA GORONTALO) - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti
Ngurah Rai, Bali, menyatakan penutupan operasional penerbangan setempat
dilanjutkan hingga Kamis (30/11) pukul 07.00 WITA karena sebaran abu
Gunung Agung masih menutupi wilayah udara bandara.
"Kami evaluasi atas perkembangan situasi penyebaran abu gunung dan
arah angin setiap enam jam," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, Rabu.
Menurut Arie, perpanjangan penutupan operasional bandara selama 24
jam telah melalui rapat evaluasi membahas dampak erupsi Gunung Agung
yang melibatkan seluruh pemangku kebijakan atau otoritas berwenang di
bandara setempat.
Rapat tersebut digelar setiap pukul 01.00 WITA untuk mengevaluasi
operasional bandara berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), BMKG, Vulcanic Ash Advisory Center
(VAAC) di Darwin Australia, laporan pilot dan hasil pengujian di
bandara.
Arie menjelaskan berdasarkan pengamatan meteorologi dari VAAC,
semburan abu gunung telah mencapai sekitar 25 ribu kaki bergerak ke arah
selatan-barat daya dengan kecepatan 15 knots dan masih mengarah ke
Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Prakiraan arah angin, lanjut Arie, dari BMKG pada ketinggian atau
level mencapai sekitar 3.000 meter arah barat laut-timur, ketinggian
5000 meter barat laut-timur laut dan ketinggian 24.000 utara-timur laut.
"Dari laporan pilot pada ketinggian 2.000 hingga 4.000 kaki masih
ditemui adanya abu di ruang udara dengan arah angin ke barat daya,"
ucapnya.
Meski hasil "paper test" atau pengujian sebaran abu gunung di
bandara masih nihil, namun Arie mengatakan dengan pertimbangan ruang
udara di sekitar bandara masih tertutup oleh sebaran abu maka bandara
ditutup.
Pihak berwenang telah menerbitkan surat peringatan penutupan
bandara kepada pelaku penerbangan dan pilot di seluruh dunia atau
"notice to airman" (notam) dengan nomor A-4298/17.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup sejak Senin
(27/11) ketika erupsi signifikan gunung setinggi 3.142 meter di atas
permukaan laut itu.
Ratusan penerbangan baik domestik dan internasional batal berangkat akibat penutupan bandara tersebut.
Pihak bandara bersama instansi terkait telah menyiapkan semua
kebutuhan calon penumpang di antaranya pengembalian uang tiket,
pengalihan rute hingga pengalihan jalur darat menuju bandara terdekat.
Sebelumnya Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian
Perhubungan Agus Santoso pada rapat koordinasi di Emeegency Operation
Center Bandara Ngurah Rai, Minggu (24/9) mengatakan abu gunung meletus
berbahaya bagi penerbangan karena dapat melumpuhkan sistem operasi
pesawat udara.
Dampak abu gunung meletus terhadap penerbangan pernah dialami
maskapai Inggris, British Airway pada 24 Juni 1982 saat terbang melintas
di dekat Jakarta.
Saat itu pesawat Boeing 747 itu tengah terbang dari London menuju
Selandia Baru dan terdampak abu Gunung Galunggung di Jawa Barat yang
ketika itu tengah meletus.
Kru pesawat akhirnya dapat melakukan pendaratan darurat di Bandara
Halim Perdana Kusuma Jakarta meski keempat mesin pesawat berbaban besar
itu mati mendadak karena abu erupsi gunung.
Bandara Ngurah Rai stop operasi hingga Kamis
Rabu, 29 November 2017 8:42 WIB