Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta, Rabu sore, bergerak menguat sebesar 20 poin menjadi
Rp13.490 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.510 per dolar Amerika
Serikat.
"Laju dolar AS tertahan di pasar Asia, termasuk terhadap mata uang
rupiah menyusul sentimen peluncuran rudal terbaru dari Korea Utara,"
kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta,
Rabu.
Ia mengatakan bahwa Korea Utara kembali melakukan uji coba
peluncuran rudal balistik antarbenua yang diklaim mampu menjangkau
Amerika Serikat dan Eropa. Uji coba rudal itu dilakukan setelah jeda
selama 2 bulan.
Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan dolar AS relatif terbatas
menyusul pernyataan optimistis Presiden Amerika Serikat Donald Trump
mengenai Rancangan Undang-Undang Pajak yang diloloskan senat.
Selain itu, lanjut dia, ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Fed
pada Desember 2017 turut menjadi salah satu faktor yang menahan tekanan
dolar AS lebih dalam.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Pryambada menambahkan bahwa
optimisme yang disampaikan Menko Perekonomian Darmin Nasution mengenai
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi akan terus membaik hingga
beberapa tahun ke depan menjaga fluktuasi rupiah.
"Pertumbuhan ekonomi diprediksi bisa menyentuh level 6 persen pada tahun 2020," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu
(29/11) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.515
dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.527 per dolar AS.
Rupiah Rabu sore menguat ke Rp13.490
Rabu, 29 November 2017 20:31 WIB