Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-18
terus sibuk dengan berbagai persiapan perhelatan pesta multi-cabang
olahraga tertinggi di Asia itu termasuk aspek penyiaran pertandingan
olahraga dan upacara pembukaan-penutupan.
Bidang penyiaran menjadi "jendela" bagi masyarakat Asia maupun
dunia baik tentang hajatan pertandingan olahraga maupun Indonesia secara
umum di bidang ekonomi, budaya, pariwisata, maupun sosial.
Meskipun menggiurkan sebagai ajang publikasi Tanah Air di mata
Asia, Indonesia harus tetap patuh sesuai aturan penyiaran Asian Games
2018 yang telah ditetapkan Dewan Olimpiade Asia (OCA) yaitu dengan
menyediakan Pusat Penyiaran Internasional (IBC) dan area siaran untuk
para pemegang hak siar Asian Games.
"Sistem siarannya berbeda dengan SEA Games karena kami terikat
dengan kontrak tuan rumah oleh OCA. Standard siaran Asian Games
sebagaimana Olimpiade," kata Direktur Penyiaran Panitia Penyelenggara
Asian Games 2018 (INASGOC) Linda Wahyudi.
OCA menetapkan tiga aturan hak siaran pertandingan olahraga yang
akan berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 itu yaitu
siaran dengan frekuensi publik atau tersetrial, siaran melalui layanan
televisi kabel, dan siaran digital melalui jaringan Internet.
"Pemegang lisensi hak siar Asian Games itu OCA dan Dentsu dari
Jepang. Dentsu menjual hak siar itu ke berbagai negara, termasuk
Indonesia," kata Linda.
Di Indonesia, hak siar Asian Games telah dibeli oleh grup media
Emtek yang membawahi stasiun televisi SCTV, Indosiar, O Channel,
televisi berbayar Nexmedia, dan layanan video digital vidio.com.
"Grup Emtek punya hak siar atas siaran melalui terestrial, melalui
satelit, dan melalui kanal digital di Indonesia. Tapi, mereka mengatakan
akan membagi hak siar itu kepada sejumlah televisi nasional kecuali
siaran pertandingan sepak bola dan bulu tangkis," katanya.
INASGOC, lanjut Linda, bertugas memastikan kelancaraan dan kualitas
produksi siaran Asian Games sesuai dengan standar OCA karena hak siar
itu bahkan telah dibeli bukan hanya di negara-negara Asia melainkan oleh
sejumlah televisi di Amerika Latin, kecuali Brazil.
INASGOC optimistis tentang kelayakan penyiaran Asian Games 2018
karena telah menggandeng perusahaan manajemen penyiaran asal Swiss yaitu
International Games and Broadcast Services (IGBS) yang juga telah
berpengalaman dalam Asian Games 2014 di Incheon Korea Selatan.
"Kami menawarkan sistem penyiaran Asian Games kepada
perusahaan-perusahaan di luar negeri yang memang memiliki sumber daya
manusia dan perlatan yang mumpuni untuk pertandingan multi-cabang
tingkat internasional," kata Linda.
Siaran 38 cabang olahraga
Indonesia akan menyiarkan langsung
38 cabang olahraga dari 40 cabang olahraga dalam Asian Games 2018
menyusul kontrak tuan rumah dalam bidang penyiaran dengan Dewan
Olimpiade Asia (OCA) itu.
"Kami akan menggunakan total 427 kamera berdefinisi tinggi untuk
menyiarkan secara langsung semua cabang olahraga kecuali cabang bridge
dan squash," ujar Linda.
Meskipun tidak secara langsung, INASGOC tetap akan merekam
permainan cabang bridge dan squash guna kebutuhan pemberitaan olahraga.
Indonesia juga sudah mendapatkan permintaan khusus dari Jepang
terkait penyiaran cabang baseball karena mereka telah mendatangkan 200
penonton pada cabang itu.
INASGOC juga akan menyiarkan pertandingan sepak bola secara
langsung di lima stadion yang tersebar di Kota Bekasi, Kabupaten Bogor,
dan Kota Bandung.
Perkiraan kebutuhan minimal peralatan penyiaran untuk satu nomor
pertandingan cabang olahraga adalah lima kamera. "Untuk satu cabang
atletik misalnya, kami membutuhkan sekitar 37 kamera berdefinisi tinggi
karena di dalamnya ada berbagai nomor perlombaan," katanya.
Kebutuhan penyiaran paling mahal adalah nomor maraton atletik dan
balap sepeda disiplin road race karena melibatkan satu helikopter dan
tiga hingga empat sepeda motor yang dilengkapi kamera berdefinisi
tinggi.
Penyiaran perlombaan satu nomor pertandingan Asian Games dapat
menghabiskan anggaran sekitar Rp4,7225 miliar atau 350 ribu dolar AS.
Bahkan produksi nomor lari maraton ataupun balap sepeda dapat mencapai
satu juta dolar AS.
INASGOC telah menganggarkan total Rp800 miliar untuk produksi
siaran pertandingan Asian Games, termasuk upacara pembukaan dan
penutupan yang dijadwalkan berlokasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno,
Senayan, Jakarta.
Sekretaris Jenderal INASGOC Eris Herryanto mengatakan sebanyak 55
disiplin dari 38 cabang olahraga akan mendapatkan siaran langsung selain
upacara pembukaan dan penutupan Asian Games.
INASGOC semula menginginkan siaran langsung pertandingan Asian
Games pada 13 Agustus 2018 sesuai dengan jadwal pertandingan yang
berlangsung sebelum upacara pembukaan.
Namun, OCA menolak keinginan itu dan meminta siaran langsung pertandingan setelah upacara pembukaan pada 18 Agustus 2018.
Pendukung Siaran
Selain pusat penyiaran atau IBC di Jakarta
Convention Center, INASGOC juga akan membangun mini IBC di kawasan
olahraga Jakabaring Palembang untuk menyiarkan pertandingan dari 10
cabang olahraga.
"Kami akan menyiarkan langsung maupun merekam pertandingan di
Palembang dengan pusat kendali tetap ada di Jakarta," ujar Linda.
Indonesia akan mendatangkan peralatan pendukung pusat kendali
penyiaran dari Rusia dan berbagai peralatan lain penyiaran sebanyak 29
kontainer termasuk kamera bawah air.
"Kami juga akan menggunakan drone untuk mendukung tanyangan, tapi
dalam jumlah yang kecil. Sepeda motor untuk mendukung siaran perlombaan
maraton juga dilengkapi satelit kecil sehingga dapat menayangkan secara
langsung," ujar Linda.
Linda menjelaskan IBC Asian Games 2018 mencakup area seluas 7.100
meter persegi yang terletak di Hall B Jakarta Convention Center (JCC)
Senayan, Jakarta, sehingga mampu menampung permintaan ruang siaran
sejumlah negara.
Indonesia juga telah menyiapkan kebutuhan area siaran bagi
stasiun-stasiun televisi pemegang hak siar Asian Games di IBC maupun di
luar IBC.
"Media televisi CCTV dari China berencana membuat dua studio di IBC
sehingga mereka butuh area seluas 1.000 meter persegi untuk 360 orang
yang bekerja di dalamnya," ujar Linda.
Selain media China, stasiun televisi Jepang NHK meminta area seluas
600 meter persegi untuk kru sebanyak 300 orang. Sedangkan televisi TBS
Tokyo meminta 600 meter persegi untuk kru sebanyak 250 orang.
Televisi KBS Korea dan SBS Korea meminta area seluas 800 meter
persegi. Sedangkan area untuk produksi pertandingan Asian Games oleh
International Games Broadcast Services (IGBS) akan menggunakan area
seluas 2.500 meter persegi.
"TBS Tokyo bahkan sudah memasan satu kamar di Hotel Sultan yang
mempunyai latar belakang pemandangan komplek Gelora Bung Karno Senayan.
Kamar itu akan menjadi studio siaran mereka," kata Linda.
Selain stasiun televisi-televisi dari China, Jepang, dan Korea,
stasiun televisi dari Amerika Latin, Qatar, dan India juga sudah memesan
ruang siaran serta produksi pertandingan Asian Games karena menjadi
pemegang hak siar.
Perekaman vidio blog pribadi
Meski telah menerapkan aturan
penyiaran pertandingan Asian Games sesuai ketetapan OCA dan Dentsu,
INASGOC mengakui kesulitan untuk mengatur perekaman video pribadi yang
menggunakan ponsel pintar.
"Hak siar pertandingan Asian Games di Indonesia sudah dimiliki grup
media Emtek dan tidak boleh ada yang melakukan siaran di arena
pertandingan. Tapi, kami susah mengatur orang per orang yang melakuan
rekaman pakai ponsel," kata Linda.
Linda menyebut sejumlah keterbatasan jika melakukan siaran langsung ataupun perekaman pertandingan dengan ponsel pintar.
"Mereka pasti membutuhkan kuota data yang sangat besar dengan akses
data yang sangat cepat. Lokasi perekaman juga terbatas tidak di semua
sisi di arena pertandingan karena akses itu untuk pemilik hak siar,"
ujarnya.
Penonton Asian Games tentu mengharapkan tayangan pertandingan secara keseluruhan sejak awal hingga perolehan medali.
"Tapi, kami akan tetap berupaya untuk melindungi pemilik hak siar
Asian Games dengan cara mencegah penggunaan kamera profesional dalam
arena pertandingan," katanya.
Pengujian sistem penyiaran dan peralatan penyiaran akan berlangsung
dalam kejuaraan uji coba serentak Asian Games pada Februari 2018.
"Tapi, uji coba penyiaran itu tidak untuk total sembilan cabang, hanya
empat cabang olahraga saja," kata Linda.
INASGOC akan menguji coba sistem penyiaran dalam pertandingan
cabang bola basket, tinju, pencak silat, dan sepak bola ketika
penyelenggaraan uji coba resmi Asian Games pada Februari 2018.
Jaminan siaran Asian Games demi citra negara
Kamis, 30 November 2017 20:44 WIB