Jerusalem (ANTARA GORONTALO) - Militer Israel menyatakan tentara melancarkan
serangan udara kedua terhadap "prasarana" di Jalur Gaza pada Kamis sore
(30/11), dan menuduh gerilyawan Palestina, melancarkan serangan mortir
pada pagi hari yang sama.
Serangan tersebut dilancarkan setelah
gerilyawan Gaza menembakkan bom mortir ke arah pos militer di samping
pagar pemisah antara Israel dan bagian utara Jalur Gaza pada Kamis
siang. Serangan tersebut mengakibatkan kerusakan kecil dan tak merenggut
korban cedera, kata militer Israel.
Israel belakangan menuduh
gerilyawan Palestina, yang berpusat di Jalur Gaza, melancarkan serangan
itu, demikian laporan Xinhua. Sebagai balasan, militer Israel
melancarkan serangan udara gabungan dengan serangan artileri, dengan
sasaran dua pos gerilyawan Palestina dan dua pos Hamas, kata pernyataan
militer.
Beberapa jam kemudian, serangan udara kedua dilancarkan.
Sekali ini, satu pesawat Israel menyerang dua pos militer lagi milik
gerilyawan Palestina di bagian tengah Jalur Gaza, kata pernyataan
tersebut.
Seorang juru bicara bagi Kementerian Kesehatan
Palestina di Jalur Gaza, Dr. Ashraf Al-Qidre, mengatakan kepada media
Palestina bahwa dua orang menderita luka ringan akibat pengeboman
Israel.
Gerilyawan Palestina mengatakan serangan mortir tersebut
adalah pembalasan atas pembunuhan seorang petani Palestina pada Kamis
pagi. Warga desa yang berusia 48 tahun itu ditembak hingga tewas oleh
seorang pemukim Yahudi dalam satu pertikaian.
Militer Israel
menyatakan pemukim tersebut menembak petani Palestina itu "untuk membela
diri saat sekelompok pemukim diserang oleh orang yang melempar batu",
sedangkan saksi mata Palestina mengatakan pria tersebut sedang bekerja
di ladangnya selama penembakan itu.
Kekacauan terjadi satu bulan
setelah Israel mengebom satu terowongan penyeberangan dari Jalur Gaza ke
Israel, dan menewaskan sedikitnya selusin anggota gerilyawan Palestina.
Kelompok gerilyawan yang didukung Iran itu, telah berikrar untuk membalas pembunuhan tersebut.
Ketegangan
meningkat pada saat sensitif, ketika Fatah dan Hamas --yang menguasai
Jalur Gaza-- berusaha melaksanakan kesepakatan perujukan bersejarah.
Israel keberatan dengan kesepakatan itu.
Israel terakhir kali
melancarkan serangan besar ke Jalur Gaza ialah pada 2014. Sejak itu,
peristiwa penembakan sporadis terjadi di kedua sisi perbatasan tapi tak
pernah berubah menjadi perang besar.
Israel lancarkan serangan udara ke Jalur Gaza
Jumat, 1 Desember 2017 14:57 WIB