Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengumumkan, hingga memasuki akhir tahun
ke-3 Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla,
telah diselesaikan pembangunan jalan nasional baru di seluruh Indonesia
sebanyak 2.623 kilometer (km).
"Dalam rangka peningkatan konektivitas, telah diselesaikan
pembangunan 2.623 km jalan baru, termasuk Jalan Trans dan Perbatasan
Papua, Trans dan Perbatasan Kalimantan, serta Perbatasan NTT," kata
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
saat Upacara Peringatan Hari Bakti PUPR ke-72 bertema "Bakti PUPR Bangun
Daya Saing Bangsa" di Jakarta, Senin.
Menurut Basuki, tidak hanya itu pihaknya telah berhasil membangun
jembatan baru bentang panjang, seperti Jembatan Tayan di Kalbar,
Jembatan Merah Putih di Ambon, dan Jembatan Soekarno - Hatta di Manado.
"Adapun beberapa jembatan baru berbentang panjang kini tengah
dibangun ada enam jembatan, seperti Jembatan Teluk Kendari di Sultra dan
Holtekamp di Jayapura," katanya.
Untuk ketahanan air dan pangan, kata Basuki, pihaknya telah
menyelesaikan sembilan bendungan yakni Jatigede, Titab, Nipah,
Bajulmati, Rajui, Paya Seunara, Teritip, Raknamo, dan Tanju dan sedang
dikerjakan secara paralel sebanyak 30 bendungan di seluruh wilayah
Indonesia.
"Kemudian dari 2015 hingga saat ini, kita telah dapat mengoperasikan tambahan jalan tol baru sepanjang 568 km, yang
merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. Sedangkan
sampai akhir 2019, kita optimis untuk dapat menyelesaikan tol baru
total sepanjang 1.851 km," katanya.
Sementara, kata Basuki, untuk peningkatan kualitas lingkungan
permukiman, telah dimulai pekerjaan Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM)
Umbulan di Jawa Timur yang telah direncanakan sejak 40 tahun yang lalu.
Kini, pemerintah juga tengah berupaya keras untuk mengembangkan
beberapa SPAM lainnya melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan
Usaha (KPBU) seperti SPAM Bandar Lampung, Semarang Barat dan Jatiluhur.
Kemudian, tekait dengan penugasan untuk mengembangkan kawasan
perbatasan sebagai embrio pusat tujuh pertumbuhan wilayah, kata Basuki,
juga telah diresmikan pengoperasian tujuh Pos Lintas Batas Negara
(PLBN) yaitu: Skouw di Papua, Entikong, Badau, dan Aruk di Kalbar serta
Mota?ain, Motamasin, dan Wini di NTT.
"Kesemuanya akan dilengkapi dengan prasarana sarana permukiman,
terutama pasar, sehingga nanti akan dapat berperan sebagai sentra
ekonomi baru di beranda depan Indonesia," katanya.
Rumah MBR
Khusus di bidang perumahan, Basuki mengklaim telah membangun sampai
akhir Oktober 2017 sebanyak 2,2 juta unit rumah, terutama untuk
Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam bentuk rumah susun
(rusun), rumah khusus (rusus), rumah swadaya, bantuan prasarana sarana
dan utilitas (PSU), serta fasilitas fasilitas likuiditas pembiyaan
perumahan (FLPP), SSB, dan BLM.
"Kami juga mendapatkan tugas untuk mendukung perhelatan Asian
Games 2018, dengan membangun berbagai venues di GBK, Kemayoran, dan
Jakabaring.
Targetnya akhir tahun ini, semuanya dapat diselesaikan dengan baik dan menjadi kebanggaan baru rakyat Indonesia," katanya.
Basuki juga menambahkan, pihaknya juga tengah fokus dalam
dukungan infrastruktur untuk mendukung 10 destinasi pariwisata sebagai
Bali Baru dengan empat prioritas utama, yakni Danau Toba, Borobudur,
Mandalika, dan Labuan Bajo.
Terakhir, terkait dengan realisasi penyerapan anggaran baik fisik
maupun keuangan, Basuki mengharapkan agar dapat mempercepat 10
pekerjaan sesuai prognosis Raker Kementerian PUPR pada Oktober 2017
sebesar sekitar 95 persen dengan tetap mengedepankan keselamatan,
kualitas, dan keamanan hasil pekerjaan.
Kementerian PUPR berdasarkan, surat Menteri Keuangan
No.S-95/MK.2/2017 tanggal 7 Juli 2017 dalam RAPBN-P 2017 serta hasil
pembahasan Badan Anggaran DPR, alokasi anggaran ditetapkan sebesar
Rp104,237 triliun.
Pemerintah sudah bangun 2.623 km jalan baru
Senin, 4 Desember 2017 13:26 WIB