Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Laporan terbaru Bank Dunia menyatakan
peningkatan jumlah kelas menengah di Indonesia bisa menjadi upaya untuk
mendorong kinerja pertumbuhan ekonomi dan memperluas tingkat
kesejahteraan.
"Kelas menengah memegang kunci untuk membuka potensi Indonesia.
Penting bagi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan kelompok ini di
semua lini," kata Country Director Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo
Chaves di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan pertumbuhan kelas menengah yang lebih besar bisa
membantu percepatan pertumbuhan konsumsi dan mendukung terciptanya tata
kelola yang lebih memadai.
Selain itu, pertumbuhan kelas menengah bisa memberikan bantuan
pendapatan melalui sektor pajak yang dibutuhkan untuk penyediaan layanan
umum seperti infrastruktur, kesehatan dan pendidikan serta penciptaan
lapangan kerja.
Sebaliknya, kelompok yang gagal memperbaiki tingkat ekonomi dan
tidak mampu menjadi kelas menengah dapat menyebabkan masyarakat itu
terpolarisasi dan rentan.
Untuk itu, pemerintah perlu memberikan dukungan agar terjadi
peningkatan kualitas pendidikan maupun keterampilan penduduk serta
penciptaan lapangan kerja yang disertai oleh perlindungan sosial yang
memadai.
"Dengan dukungan tersebut, kelompok kelas menengah akan tumbuh
dengan cepat dan mendorong negara maupun kawasan ini menuju masa depan
lebih cerah," ujar Chaves.
Laporan Bank Dunia memperlihatkan sebanyak 45 persen penduduk di
Indonesia saat ini merupakan kelompok yang ingin menjadi kelas menengah.
Ciri dari kelompok ini adalah mereka tidak lagi miskin, namun
rentan untuk jatuh miskin. Kelompok ini belum mencapai tingkat kemapanan
ekonomi dan belum memiliki gaya hidup kelas menengah.
Sementara itu, juga terdapat 35 persen penduduk yang masih miskin
dan rentan jatuh miskin, yang membutuhkan perhatian pemerintah agar
mampu keluar dari kemiskinan.
Bank Dunia mencatat saat ini sebanyak 52 juta orang masuk ke kelas
menengah dan memberikan kontribusi sebesar 43 persen dari keseluruhan
total konsumsi rumah tangga.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong jutaan penduduk
Indonesia masuk ke kelas menengah adalah dengan menyediakan lapangan
pekerjaan yang bisa memberikan pendapatan kelas menengah.
Untuk itu, para pekerja perlu dilengkapi dengan keterampilan yang
dibutuhkan, yang berarti perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan
dan keterampilan.
Pembenahan juga diperlukan dalam lingkungan usaha, yaitu melalui
reformasi peraturan perundang-undangan terkait ketenagakerjaan dan
pembatasan investasi serta penyediaan akses jaminan sosial yang baik.
Laporan Bank Dunia ini juga mengusulkan adanya kontrak sosial yang
baru untuk penyediaan layanan yang memadai agar kelas menengah tumbuh
dengan cepat.
Ekonom Senior Bank Dunia Matthew Wai-Poi mengatakan kontrak kerja
ini bisa memberikan pertumbuhan kelas menengah yang nantinya dapat
berkontribusi terhadap peningkatan penerimaan pajak.
"Kontrak sosial baru yang memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia
sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi kelas menengah dalam membayar
pajak sebagai sumber daya pemerintah untuk memberikan layanan umum
berkualitas tinggi dan mendorong pertumbuhan inklusif," ujarnya.
Bank Dunia: peningkatan kelas menengah tingkatkan pertumbuhan ekonomi
Senin, 4 Desember 2017 16:27 WIB