Rabat, Maroko (ANTARA GORONTALO) - Menteri Urusan Luar Negeri dan Kerja Sama
Internasional Maroko Nasser Bourita pada Rabu (6/12) memanggil utusan
negara anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB sehubungan dengan
meningkatnya keamanan berkaitan dengan masalah Jerusalem.
Menurut satu pernyataan dari Kementerian Luar Negeir Maroko, Bourita
menerima Kuasa Usaha dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Rabat
Stephanie Miley dan duta besar Rusia, China, Prancis serta Inggris atas
instruksi dari Raja Maroko Mohammed VI, Ketua Komite Al-Quds, yang
berafiliasi pada Organisasi Kerja Sama Islam (OIC).
Selama pertemuannya, Bourita secara resmi menyerahkan kepada kuasa
usaha di Kedutaan Besar AS pesan tertulis dari Raja Maroko buat Presiden
AS Donald Trump, demikian laporan Xinhua, Kamis pagi. Di dalam pesan
tersebut, Raja Mohammed VI menyampaikan keprihatinannya yang mendalam
mengenai keputusan Pemerintah AS.
Ia menekankan pentingnya masalah Jerusalem dan penolakan atas setiap
pelanggaran terhadap status politik dan hukumnya, kata pernyataan itu.
Bourita menyeru negara anggota tetap DK PBB agar memikul tanggung
jawab penuh untuk memelihara status Jerusalem dan menghindari setiap
tindakan yang mungkin menyulut konflik serta merusak kestabilan di
wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Maroko itu kembali menyampaikan dukungan
terus-menerus dan solidaritas penuh Maroko buat rakyat Palestina sampai
mereka memperoleh hak sah mereka, terutama, hak untuk mendirikan negara
mereka dengan Jerusalem sebagai ibu kotanya.
Masih pada Rabu, Organisasi Pendidikan, Sains dan Kebudayaan Islam
(ISESCO) memperingatkan mengenai dampak bencana sehubungan dengan
pengakuan AS atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel.
Presiden AS Donald Trump pada Rabu mengumumkan pengakuannya atas
Jerusalem sebagai ibu kota Israel, dan menginstruksikan Departemen Luar
Negeri untuk memulai proses pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv
ke Jerusalem.
ISESCO mengatakan di dalam satu pernyataan bahwa tindakan semacam
itu akan menyulut reaksi marah dari umat Muslim, yang menganggapnya
sebagai provokasi terhadap rasa agama mereka dan sepenuhnya bias
sehingga mendukung pendudukan atas Wilayah Palestina.
Maroko panggil utusan anggota DK PBB mengenai masalah Jerusalem
Kamis, 7 Desember 2017 14:52 WIB