London, Inggris, (ANTARA GORONTALO) - Perdana Menteri Inggris Theresa May
pada Sabtu (9/12) mengucapkan selamat kepada timpalannya dari Irak
Haider Al-Abadi mengenai kemenangan atas ISIS, tapi memperingatkan
kelompok fanatik tersebut "belum dikalahkan".
Petempur fanatik "masih menimbulkan ancaman buat Irak, termasuk dari
perbatasan Suriah", kata May di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan
di London, setelah Perdana Menteri Irak pada Sabtu pagi menyatakan
berakhirnya perang melawan kelompok fanatik itu.
Al-Abadi mengumumkan IS, yang juga dikenal dengan nama ISIS atau
Da`esh, tidak lagi menduduki wilayah penting di Irak, dan perang melawan
IS berakhir setelah lebih dari tiga tahun operasi tempur.
"Saya mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Al-Abadi dan semua
rakyat Irak atas saat bersejarah ini," kata May, sebagaimana dikutip
Xinhua. "Ini menunjukkan babak baru ke arah negara yang lebih damai dan
makmur."
"Namun kita harus jelas, bahwa meskipun Da`esh gagal, mereka belum
dikalahkan," kata wanita perdana menteri tersebut. "Mereka masih
menimbulkan ancaman buat Irak, termasuk dari seberang perbatasan
Suriah."
Pasukan Irak menyerang daerah kantung petempur ISIS dari gurun di
Irak Barat pada Sabtu, dan mengamankan perbatasan negeri tersebut dengan
Suriah, langkah yang menandai akhir dari operasi tempur melawan
petempur garis keras.
ISIS dengan cepat merebut banyak wilayah di Irak dan Suriah dan
mengumum kehalifahan pada 2014. Kelompok itu menguasai lebih dari 34.000
mil persegi wilayah dari pantai Laut Tengah dan ke selatan Baghdad.
Operasi untuk menghapuskan petempur ISIS berlangsung selama lebih
dari tiga tahun dan dilakukan sebanyak 25.000 serangan udara koalisi.
Pasukan Irak terus mendesak ISIS ke luar negeri tersebut selama beberapa
bulan belakangan.
Tentara Irak pada November merebut Kota Kecil Rawa, salah satu kubu
terakhir ISIS di negeri tersebut. Pada saat itu, hanya daerah kantung
perlawanan ISIS yang tersisa.
PM Inggris: ISIS "belum dikalahkan"
Minggu, 10 Desember 2017 14:03 WIB