Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah tidak menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tinggi namun terlalu panas alias overheating karena peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak diimbangi dengan kapasitas ekonomi yang mumpuni.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan
pemerintah saat ini belajar dari pengalaman pemerintahan jaman Orde
Baru, ketika pertumbuhan ekonomi tinggi namun sering menjadi terlalu
panas sehingga pemerintah harus melakukan pemangkasan anggaran untuk
proyek-proyek dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang
kemudian memengaruhi perkembangan ekonomi domestik itu sendiri.
"Overheating
dimulai dengan pertumbuhan ekonomi tinggi yang langsung diikuti dengan
pertumbuhan impor yang lebih cepat. Jika impor lebih cepat dari ekspor
maka yang terjadi defisit transaksi berjalan. Bertolak dari pengalaman
itu, pemerintah mencoba mengindentifikasi apa saja sektor industri hulu
yang harus dimulai supaya nanti kita tidak terlalu rentan terhadap
kenaikan impor kalau pertumbuhannya naik," kata Darmin.
Darmin
menyebutkan ada tiga kelompok besar industri yang perlu terus
dikembangkan, yang pertama kelompok industri besi dan baja. Kelompok
industri tersebut turunannya dibutuhkan oleh setiap sektor. Kelompok
lainnya yaitu kelompok industri petrokimia.
"Kelompok industri
ini sebenarnya kita punya kesempatan besar dalam bidang ini, sayangnya
tidak dimanfaatkan sama sekali. Itu sampai hiliar ada urusan pipa,
plastik, poliester, dan seterusnya. Itu sebabnya pemerintah berjuang
keras mendorong supaya investor masuk di proyek di Tuban dan Cilacap,"
ujar Darmin.
Sedangkan kelompok industri ketiga yang perlu dikembangkan, menurut
dia, kelompok industri kimia dasar, yang sebagian produknya berujung
untuk kegiatan farmasi.
Pemerintah sebelumnya mengundang pihak
asing untuk investasi pada sektor hulu kelompok industri ini melalui
revisi Daftar Negatif Investasi (DNI) dimana asing diperbolehkan 100
persen untuk masuk dalam industri tersebut.
"Pokoknya datang ke sini di hulunya supaya hilirnya lebih murah.
Karena hilirnya kita bisa, kita ada BUMN dan swasta yang kembangkan
industri farmasi," ujar Darmin.
Pemerintah tak ingin ekonomi tinggi tapi "overheating"
Senin, 11 Desember 2017 15:12 WIB