Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Badan Ekonomi Kreatif memprediksikan pertumbuhan
produk domestik bruto (PDB) sektor industri ekonomi kreatif pada tahun
2018 bisa mencapai hingga 6,25 persen sehingga mampu menyerap hingga
16,7 juta tenaga kerja.
"Salah satu sektor industri kreatif yang potensinya sangat besar
adalah arsitektur," kata Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif
(Bekraf) Hari Santoso di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, bidang arsitektur memiliki tantangan tersendiri, salah satunya adalah kurangnya jumlah arsitek di Indonesia.
Berdasarkan data Ikatan Arsitek Indonesia, dari 250 juta penduduk, hanya 15.000 orang yang berprofesi sebagai arsitek.
"Selain itu, tantangan lainnya adalah pengembang besar lebih banyak
menggunakan arsitek asing daripada arsitek lokal," tuturnya.
Untuk itu, kata dia, Bekraf memasukkan arsitektur sebagai salah satu
subsektor yang layak untuk dikelola secara lebih serius.
Sebagaimana diwartakan, industri ekonomi kreatif perlu terus
ditumbuhkembangkan di DKI Jakarta karena diperkirakan akan menjadi
sumber baru pertumbuhan ekonomi ibu kota setelah peran industri
manufaktur terus menyusut.
"Selain itu, peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam
perekonomian perlu mendapat perhatian, mengingat sektor ini menyerap
tenaga kerja cukup besar," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI)
DKI Jakarta Doni Joewono di Jakarta, Selasa (5/12).
Doni menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan tahunan BI DKI
Jakarta yang dihadiri pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD),
anggota DPRD, pimpinan BUMD, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga
Uno.
Sebelumnya, Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik menyebutkan ada
tiga subsektor ekonomi kreatif yang memiliki daya tarik dan dapat
memengaruhi berkembangnya sektor lain, yakni film, animasi, dan musik.
Bekraf sedang mengembangkan berbagai program yang memerlukan
dukungan jejaring internasional kuat, seperti animasi, barang-barang
kerajinan, dan tenun. Namun, upaya tersebut tidak akan berhasil bila
para pelaku tidak menggali bidang usaha yang tersedia.
Secara keseluruhan, Bekraf membidangi 16 sebsektor ekonomi kreatif,
antara lain, fesyen, film dan animasi, kuliner, kriya, seni rupa, seni
pertunjukan, seni musik, arsitektur, desain komunikasi visual, desain
produk, pengembang aplikasi dan games, televisi dan radio, serta
fotografi.
Seluruh subsektor ini diharapkan dapat menjadi andalan baru
penggerak perekonomian nasional, baik dari sisi kontribusi terhadap
produk domestik bruto, peningkatan ekspor, maupun penyerapan tenaga
kerja.
Pertumbuhan PDB ekonomi kreatif 2018 diperkirakan capai 6,25 persen
Senin, 11 Desember 2017 18:01 WIB