Teheran (ANTARA GORONTALO) - Gempa mengguncang Provinsi Kermanshah di bagian
barat Iran dekat perbatasan dengan Irak pada Senin (11/12), menimbulkan
kepanikan sebulan setelah gempa dahsyat menewaskan ratusan orang di sana
menurut media pemerintah dan pejabat.
Dua jam setelah gempa
tersebut, perusahaan penyiaran negara mengutip pernyataan kepala badan
penanggulangan krisis di Provinsi Kermanshah yang mengatakan bahwa belum
ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat getaran gempa tersebut.
Pusat
seismologi University of Tehran mengatakan gempa berkekuatan 6,0 skala
Richter mengguncang daerah itu, sementara US Geological Survey
mendeteksi lagempa itu berkekuatan 5,4 skala Richter.
Pusat gempa berada di Halabja, Irak, sekitar 20 kilometer sebelah utara Kota Ezgeleh di Provinsi Kermanshah, Iran.
Pada
12 November, gempa berkekuatan 7,3 skala Richter merenggut 620 korban
jiwa di Provinsi Kermanshah menurut data korban terbaru yang dirilis
pada Senin oleh kantor berita Tasnim. Gempa tersebut menewaskan delapan
orang di Irak.
Gempa pada Senin memicu kepanikan di kalangan
penduduk Kermanshah, menyebabkan kemacetan lalu lintas di kota itu
karena warga berlarian ke jalanan.
Area itu telah mengalami 1.200
gempa susulan sejak bulan lalu, seringnya dengan kekuatan 4 skala
Richter ke bawah menurut kantor berita Mehr.
Iran berada di dua
lempeng tektonik dan sering menghadapi aktivitas seismik. Pada 1
Desember, gempa dengan magnitudo 6,0 mengguncang provinsi bagian timur
Kerman di Iran, namun tidak menimbulkan korban, demikian menurut siaran
kantor berita AFP.
Gempa kembali guncang perbatasan Iran-Irak
Selasa, 12 Desember 2017 11:07 WIB